Produk hortikultura impor makin mahal - 12 Jan 2013 PT Carrefour Indonesia mengaku bahwa produk hortikultura di pasar ritel baik impor maupun lokal makin mahal. Hal tersebut seiring dengan adanya peraturan Menteri Perdagangan yang membatasi impor bahan tersebut. "Itu disebabkan oleh aturan seperti peraturan dari pemerintah dan regulasi-regulasi yang memberatkan banyak pengusaha retail," ujar Head of Public Affairs PT Carrefour Indonesia Satria Hamid di FX Plaza, Jakarta, Jumat (11/1). Dengan adanya peraturan tersebut, Satria mengatakan bahwa pedagang ritel Tanah Air makin sulit mengimpor produk hortikultura. Hal itu terjadi semenjak ada Peraturan Menteri Perdagangan Nomor 60 nomor 2012 tentang ketentuan Impor produk Holtikultura dan regulasi-regulasi lain. Meskipun produk impor makin mahal, namun masih unggul dibandingkan dengan produk lokal. "Bayangkan saja harga jeruk medan lokal lebih mahal bila dibandingkan jeruk impor," ujarnya. Terkait masalah daging, kata Satria, pihaknya juga menyayangkan minimnya Rumah Pemotongan Hewan (RPH) sehingga membuat daging sapi juga minim dan mengakibatkan harga daging mencapai Rp 150.000 per kilogram. "Karena konsumen tidak bisa di substitusi. Daging lokal secara baik, kita tidak bisa mendapatkan daging lokal yang baik," pungkas dia. Menteri Perdagangan Gita Wirjawan mengatakan akan segera melakukan komunikasi dengan pihak pemerintah Amerika Serikat mengenai pengaduan pembatasan impor hortikultura dan produk hewan kepada Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Gita juga akan mencari jalan tengah agar tidak terjadi perasaan tidak adil dalam kebijakan tersebut. "Saya sudah menyimak dan akan dilakukan komunikasi dengan pihak terkait di Indonesia dan AS," ujar Gita kepada merdeka.com, Jumat (11/1). Selain itu, Gita juga akan proaktif melakukan komunikasi dengan pihak WTO agar dicarikan jalan tengah untuk kedua belah pihak. "Kami juga akan melakukan komunikasi dengan WTO untuk mencari solusi terbaik," kata dia. Sebelumnya, Duta Perdagangan Amerika Serikat Ron Kirk merasa keberatan dengan kebijakan pembatasan impor hortikultura di Indonesia. Hal tersebut membuat sektor pertanian di negara Paman Sam menjadi lesu. (merdeka.com) |