Industri logam dasar, besi & baja kelimpungan - 28 May 2012
Menteri Perindustrian, M.S. Hidayat mengatakan pertumbuhan industri logam dasar besi dan baja pada triwulan pertama 2012 turun menjadi 5,57 persen, anjlok tajam dibanding pertumbuhan pada 2011 sebesar 13,06 persen. Penyebabnya adalah berkurangnya bahan baku industri besi baja dalam negeri, antara lain skrap baja. Menurut Hidayat, salah satu penyebab langkanya bahan baku tersebut adalah ditahannya 7000 kontainer berisi baja skrap oleh Bea Cukai. "Pada awal 2012, 7.000 kontainer berisi skrap baja ditahan di Pelabuhan Tanjung Priok, Tanjung Mas dan Belawan oleh Bea dan Cukai, kata Hidayat dalam acara rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI hari ini (28/5) di gedung DPR, Jakarta. "Berdasarkan nota intelijen Bea Cukai, kontainer-kontainer tersebut diindikasikan terkontaminasi limbah B3. Namun menurut Direktorat Industri Material Dasar Logam, indikasi limbah B3 tersebut tidak benar, karena skrap besi dan baja bukan merupakan limbah B3 namun adanya ikutan yang terbawa dari lokasi pembelian skrap di negara asal muat barang," tambah dia. Menurut Hidayat, masalah importasi besi baja yang berlarut-larut ini serta tiadanya kejelasan penanganan agar kejadian yang sama tidak terulang, diperlukan kesamaan pandangan antara instansi terkait. Menurut dia, Kementerian Perindustrian, Kementerian Perdagangan, Kementerian Lingkungan Hidup dan Ditjen Bea Cukai harus duduk bersama membicarakan ini dengan mengajak Asosiasi Industri Besi Baja. (jaringnews.com)
|