Kehadiran CFS di Tanjung Priok, diharapkan IEI Mampu Tertibkan Tarif Pergudangan Kargo Impor - 26 Feb 2018 Customsjakarta.com, Jakarta- Ketua Umum Ikatan Eksportir Importir Indonesia (IEI) Amelia Ahyar mengatakan, pihaknya mengapresiasi kehadiran fasilitas container freight station (CFS) centre Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta. Amelia menambahkan, keberadaan CFS Center diharapkan bisa menertibkan tarif layanan jasa pergudangan untuk kargo impor di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu. “Dengan single billing di CFS centre tidak ada pungutan atau biaya yang aneh aneh yang harus ditanggung pengguna jasa/pemilik barang, misalnya seperti biaya devaning,” ujarnya, Kamis (22/2). Dengan adanya fasilitas itu, Amelia berharap pengambilan DO (delivery order) tidak harus kebeberapa tempat lantaran untuk kargo impor berstatus LCL, bisa terjadi satu dokumen DO-nya ada beberapa pengantar. Sementara itu, Komisaris PT Tata Waskita, Wisnu Waskita mengatakan pelayanan di CFS centre Priok telah menjadi pilihan pengguna jasa untuk menangani kargo impor berstatus less than container load (LCL). “(Sebagai pelaku) Yang kami rasakan layanan CFS centre Priok kini semakin cepat dan efisien. Hal ini sangat membantu program pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional,” ujarnya. Dia mengatakan sebagai pebisnis disektor tersebut, upaya PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) II/Indonesia Port Corporation (IPC) dalam menyiapkan CFS centre di Priok mesti mendapat dukungan seluruh pemangku kepentingan mengingat hal ini guna mewujudkan program digitalisasi dan modernisasi Pelabuhan Tanjung Priok. “Yang kami rasakan layanan CFS centre Priok kini semakin cepat dan efisien. Hal ini sangat membantu program pemerintah untuk menurunkan biaya logistik nasional,” ujarnya. |