Sistem Logistik Harus di Benahi Guna Tingkatkan Daya Saing Era Industri 4.0 - 09 Ags 2018 Customsjakarta.com, Jakarta – Tak lama implementasi industri 4.0 akan dimulai. Khusus Indonesia kini tengah masuki momentum yang mendesak untuk meningkatkan daya saing industri rantai pasok (supply chain) dan logistik.
Saat ini, Indonesia masih memiliki pekerjaan rumah bahwa biaya logistik masih tinggi yakni 23,7 persen terhadap GDP dan porsi biaya logistik menyumbang sekitar 40 persen dari harga ritel barang.
Ketua Umum Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI), Yuki Nugrahawan Hanafi memaparkan, untuk tingkatkan daya saing perlu sinergi dari beberapa pihak.
"Kita berharap produktivitas bisa berdaya saing tinggi, mata rantainya baik sehingga biaya logistik bisa dibawah 20 persen untuk satu sampai dua tahun kedepan. Tahun lalu, biaya logistik masih 23,7 persen terhadap GDP. Oleh karena itu, stakeholder, swasta, industri harus kerja keras apalagi 2020 era industri 4.0 akan dimulai," ucapnya dalam ajang CTCT 2018 di Tangerang, Kamis (2/5).
Adapun industri 4.0 adalah industri generasi ke‐empat yang telah dibuatkan peta jalannya (road map) oleh pemerintah Indonesia dalam rangka menuju Indonesia sebagai 10 besar ekonomi dunia di tahun 2030 melalui pemanfaatan teknologi berbasis digital yang menjadikan proses operasional kerja dan layanan pelanggan lebih murah, mudah dan berdaya saing.
Oleh karena itu, melalui ajang CTCT 2018, Yuki berharap bisa menghasilkan rekomendasi yang tepat bagi kemajuan industri logistik dan rantai pasok Indonesia. |