25 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pengamat Ekonomi Nilai Kegiatan Ekspor dalam Bentuk Jasa dapat Dongkrak Neraca Perdagangan RI - 17 Jul 2018

Customsjakarta.com, Jakarta – Pengamat Ekonomi CSIS Yose Rizal Damuri mengatakan, kegiatan ekspor dalam bentuk jasa perlu diprioritaskan pengembangannya untuk menurunkan defisit neraca perdagangan Indonesia saat ini.

Yose Rizal menuturkan, sektor jasa yang harus ditingkatkan kinerja ekspornya adalah jasa transportasi, tenaga kerja, dan tenaga ahli. "Transportasi sudah menjadi kebutuhan karena sangat berkaitan dengan logistik. Transportasi Indonesia juga sudah bisa bersaing dan bernilai tambah tinggal, tinggal bagaimana meningkatkan aplikasi teknologinya saja," papar dia.

Sementara itu, untuk tenaga kerja, Yose Rizal melihat, Indonesia sudah banyak mengirimkan tenaga kerja di luar negeri dan masih diminati sampai sekarang. "Kunci agar tenaga kerja semakin dicintai adalah dengan meningkatkan kualitas SDMnya melalui pelatihan-pelatihan intensif," kata dia. Adapun untuk tenaga ahli, menurut dia, Indonesia sudah mempunyai keahlian di bidang tertentu dan bisa menjadi andalan di pasar ekspor dunia.

Yose Rizal mengatakan, selama periode Januari-Juni 2018, Indonesia mengalami defisit neraca perdagangan sebesar US$ 1,03 miliar, karena tingginya impor, ditambah struktur ekspor yang lebih banyak barang daripada jasa.

"Ekspor jasa bisa diandalkan untuk menghasilkan devisa lebih besar dan membantu memperbaiki kesehatan neraca perdagangan Indonesia yang terus defisit," pungkasnya.