29 Mar 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Penjualan importir umum terus merosot - 29 Jan 2013

Tidak sebanding dengan penjualan mobil Agen Pemegang Merek (APM) yang rata-rata terus mencetak rekor, penjualan mobil mewah di tangan importir umum terus menurun. Apa penyebabnya?

Para importir umum kalah dari APM yang memiliki hak resmi, selain itu agen-agen mendapat keringanan berupa penurunan pajak terkait kerja sama pemerintah Indonesia dengan pemerintah negara asal mobil impor.

Ketua Umum Asosiasi Importir Kendaraan Bermotor Indonesia (AIKI) Tommy R. Dwiandana menuturkan 3 hingga 2 tahun lalu, impor masih mencapai rata-rata 8.000 unit.

"Tapi pada 2011, penjualan oleh importir umum hanya 7.000 unit bahkan pada 2012 lalu hanya 5.000 unit," tuturnya pada Harian Detik.

Tommy mengatakan sejak diberlakukannya Indonesia-Japan Economic Partnership Agreement (IJ-EPA) pada 1 Juli 2008 dan agen pemegang merek mulai memanfaatkan fasilitas tersebut, persaingan di pasar mulai tidak sehat.

"Dengan fasilitas tersebut, pajak bisa hanya 5-7 persen, sedangkan importir umum pajak masih dikenai 45 persen," ujarnya.

Walhasil, sementara pada tahun sebelumnya, penjualan para importir umum per bulan rata-rata mencapai 60 unit, sejak 2010 terus merosot. Bahkan pada 2011-2012 penjualan rata-rata hanya 25-30 unit per bulan.

"Tahun ini kemungkinan besar menurun lagi karena banyak importir yang tutup," ujarnya.

Meski begitu, Tommy menilai sejatinya potensi pasar mobil mewah di tanah air sangat besar. Pertumbuhan pasar itu seiring dengan tumbuhnya ekonomi yang mendongkrak tingkat pendapatan masyarakat. (detikOto)