BI Prediksi Dampak Ekonomi Global, Berpotensi Defisit Ekspor-Impor - 31 Jul 2018 Costumsjakarta.com, Jakarta - Deputi Gubernur Senior
Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, potensi melebarnya CAD
diperkirakan terjadi karena besarnya dampak ekonomi global terhadap Indonesia.
Untuk membiayai defisit, butuh arus modal masuk yang besar ke Indonesia. BI pun
melakukan berbagai upaya untuk menarik arus modal dari portofolio. Salah
satunya, mereaktivasi Sertifikat BI (SBI) bertenor 9 dan 12 bulan. Lelangnya
sudah dilakukan. Mirza memprediksi, defisit transaksi berjalan atau current
account deficit (CAD) tahun ini diperkirakan membesar menjadi USD 25 miliar.
Meski demikian, itu masih dalam batas aman, yakni di bawah 3 persen dari produk
domestik bruto (PDB). Tahun lalu CAD Indonesia tercatat sebesar USD 17,3 miliar
atau 1,7 persen terhadap PDB. SBI membuka peluang bagi investor asing untuk membelinya.
Sedangkan Sertifikat Deposito BI (SDBI) tidak boleh dibeli asing. ”Jadi,
harapannya dengan begitu, seminggu kemudian bank itu jual ke investor asing.
Ada instrumen lain yang kami sediakan untuk investor masuk ke Indonesia,” ujar
Mirza di gedung DPR kemarin. Sebab, apabila pemerintah menahan impor berdasar pengukuran pada
bahan baku dan barang modal, akan timbul masalah baru bagi industri. Menurut
dia, yang lebih penting adalah substitusi impor. Untuk memperkuat ekonomi domestik, pemerintah juga akan
mendorong pendapatan devisa, baik dari ekspor barang maupun jasa. Apalagi,
sentimen global seperti perang dagang masih menghantui ekonomi negara-negara
berkembang. Ekonom BCA David Sumual mengatakan, CAD yang melebar merupakan
salah satu konsekuensi dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan
ekonomi. Meski CAD berpotensi melebar, perkembangan ekonomi sudah on track.
Salah satunya terlihat dari tidak adanya APBNP tahun ini. ’’Artinya, defisit neraca perdagangan dan defisit anggaran
berkembang tidak terlalu jauh dari perkiraan. Meski memang lebih baik jika ada
upaya peningkatan ekspor dan FDI (foreign direct investment), mungkin dari sisi
kemudahan berusaha atau dari pengenaan bea,’’ ujarnya. |