25 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

BI Prediksi Dampak Ekonomi Global, Berpotensi Defisit Ekspor-Impor - 31 Jul 2018

Costumsjakarta.com, Jakarta - Deputi Gubernur Senior Bank Indonesia (BI) Mirza Adityaswara mengatakan, potensi melebarnya CAD diperkirakan terjadi karena besarnya dampak ekonomi global terhadap Indonesia. Untuk membiayai defisit, butuh arus modal masuk yang besar ke Indonesia. BI pun melakukan berbagai upaya untuk menarik arus modal dari portofolio. Salah satunya, mereaktivasi Sertifikat BI (SBI) bertenor 9 dan 12 bulan. Lelangnya sudah dilakukan.

Mirza memprediksi, defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) tahun ini diperkirakan membesar menjadi USD 25 miliar. Meski demikian, itu masih dalam batas aman, yakni di bawah 3 persen dari produk domestik bruto (PDB). Tahun lalu CAD Indonesia tercatat sebesar USD 17,3 miliar atau 1,7 persen terhadap PDB.

SBI membuka peluang bagi investor asing untuk membelinya. Sedangkan Sertifikat Deposito BI (SDBI) tidak boleh dibeli asing. ”Jadi, harapannya dengan begitu, seminggu kemudian bank itu jual ke investor asing. Ada instrumen lain yang kami sediakan untuk investor masuk ke Indonesia,” ujar Mirza di gedung DPR kemarin.

Sebab, apabila pemerintah menahan impor berdasar pengukuran pada bahan baku dan barang modal, akan timbul masalah baru bagi industri. Menurut dia, yang lebih penting adalah substitusi impor.

Untuk memperkuat ekonomi domestik, pemerintah juga akan mendorong pendapatan devisa, baik dari ekspor barang maupun jasa. Apalagi, sentimen global seperti perang dagang masih menghantui ekonomi negara-negara berkembang.

Ekonom BCA David Sumual mengatakan, CAD yang melebar merupakan salah satu konsekuensi dari upaya pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi. Meski CAD berpotensi melebar, perkembangan ekonomi sudah on track. Salah satunya terlihat dari tidak adanya APBNP tahun ini.

’’Artinya, defisit neraca perdagangan dan defisit anggaran berkembang tidak terlalu jauh dari perkiraan. Meski memang lebih baik jika ada upaya peningkatan ekspor dan FDI (foreign direct investment), mungkin dari sisi kemudahan berusaha atau dari pengenaan bea,’’ ujarnya.