Genjot Aktifitas Pelabuhan, Pelindo IV Datangkan 4 Unit Container Crane - 14 Sep 2018 Customsjakarta.com, Jakarta - PT Pelabuhan Indonesia IV (Persero) melakukan investasi melalui pembelian empat unit alat baru berupa Container Crane. Keempat alat baru tersebut akan ditempatkan pada empat pelabuhan kelolaan perusahaan, yaitu Makassar New Port (MNP), Kendari New Port (KNP), Pelabuhan Ambon dan Pelabuhan Ternate. Direktur Fasilitas dan Peralatan Pelabuhan Pelindo IV, Farid
Padang mengatakan, keempat alat ini diangkut dari Pelabuhan Incheon Korea
Selatan menggunakan Kapal Dong Bang Giant No 2. Saat ini, satu unit Container
Crane telah diturunkan di Pelabuhan Ternate. Dan selanjutnya alat yang lainnya
diturunkan di Pelabuhan Ambon, KNP serta MNP. "Setelah unit Container Crane dilakukan unloading di
masing-masing pelabuhan, rencananya akan langsung dilakukan uji coba operasi
oleh masing-masing cabang," ujar dia dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu
(12/9/2018). Farid menjelaskan, tingkat komponen dalam negeri dari
pekerjaan ini sekitar 35 persen, yang meliputi beberapa jasa konstruksi tenaga
kerja mechanical electrical, tenaga kerja supervisi, testing, training,
sertifikasi, review BPKP serta sebagian kontribusi dalam negeri yang berkaitan
dengan mobilisasi crane. Menurut Farid, empat unit Container Crane tersebut merupakan
tahap pertama untuk peningkatan produktivitas dan peningkatan status
konvensional menjadi terminal petikemas di Pelabuhan Ambon dan Ternate. "Serta menyiapkan operasinya pelabuhan baru pada akhir
tahun, yaitu MNP dan KNP, di mana menurut Pak Dirut Pelindo IV, Doso Agung,
program konektivitas di Indonesia Timur dilakukan secara terukur dan
disinergikan dengan pemerintah daerah untuk menurunkan biaya logistik nasional
yang sudah nampak terkendali di sebagian daerah di timur yang pelabuhannya
dikontrol atau dikendalikan oleh Pelindo IV," papar dia. Dengan berbagai investasi yang dilakukan,
pelabuhan-pelabuhan di kawasan timur Indonesia telah mampu meningkatkan
kapasitas per tahunnya dari 700 ribu TEUs menjadi 2 juta TEUs atau meningkat
hampir tiga kali lipat. Ini belum termasuk Terminal Petikemas Makasar, Kaltim
Kariangau Terminal dan Makasar New Port. |