PT IKT Ambisi Kelola Terminal Kendaraan Pelabuhan Patimban - 15 Mei 2019 Customsjakarta.com, Jakarta - PT Indonesia Kendaraan Terminal (IKT) Tbk selaku anak perusahaan Pelindo II yang bergerak di bidang pengoperasian terminal kendaraan, berminat kelola terminal kendaraan di pelabuhan Patimban jika memenangkan lelang operator car terminal di calon pelabuhan hub itu. Untuk merealisakan itu, IKT sudah mengirimkan surat kepeminatan (letter of interest) kepada panitia lelang melalui induk perusahaan. "Kami sangat berminat untuk mengoperasikan terminal kendaraan di Patimban sebagai komplementer dari terminal kendaraan yang ada di Tanjung Priok," kata Presiden Direktur IKT Chiefy Adi, Selasa (14/5). Menurut Chiefy, dengan pengoperasian Patimban oleh IKT, maka peran perseroan sebagai automotive trade facilitator dapat berjalan dengan baik dan mempercepat arus distribusi otomotif domestik maupun internasional. Chiefy memaparkan, komposisi throughput internasional untuk kendaraan (completely built-up) pada kuartal I/2019 didominasi oleh ekspor, yakni sebesar 85% dibandingkan dengan impor yang hanya 15%. Performa ini berbanding terbalik dengan kinerja periode sama tahun lalu yang komposisi ekspornya hanya 48%, sedangkan impor 52%. Perubahan komposisi itu terjadi karena Honda sudah mulai mengekspor Brio ke Filipina dan Vietnam dari pabriknya di Karawang. Pada saat yang sama, Mitsubishi, Toyota, dan Daihatsu juga gencar melakukan pengapalan ke luar negeri. Selain itu, Chiefy pun optimis nantinya keberadaan pelabuhan Patimban bisa mendorong industri otomotif. "Pada akhirnya (pengoperasian terminal kendaraan Patimban) mendorong industri otomotif untuk memperbanyak pabriknya dan meningkatkan produksi mobilnya di Indonesia sehingga bisa menjadikan Indonesia menjadi basis negara produsen mobil terbanyak di Asean dan 10 besar dunia," ujarnya. Sebelumnya, Kementerian Perhubungan menargetkan pembangunan sebagian terminal kendaraan di Patimban selesai akhir tahun ini. Pada tahap pertama, car terminal itu hanya dapat melayani throughput 300.000 kendaraan, separuh dari kapasitas ultima 600.000 kendaraan. |