Reposisi Terminal JICT-2, Truk Dilarang Parkir & Ini Respon Aptrindo - 28 Nov 2019 Fasilitas lapangan dan dermaga eks terminal Jakarta International Container Terminal (JICT)-2, di kawasan pelabuhan Tanjung Priok rencananya akan difungsikan kembali/reposisi untuk melayani sandar kapal dan bongkar muat peti kemas. PT.Pelabuhan Indonesia II/IPC melalui Manajemen Pelabuhan Tanjung Priok, disebut-sebut telah menjajaki rencana itu dan berkonsultasi dengan para pengguna jasa di pelabuhan tersibuk di Indonesia itu, salah satunya dengan operator truk trailler. "Kemarin, kami berdiskusi dengan manajemen Pelindo II Tanjung Priok mengenai reposisi fasilitas itu dengan mengaktifkan kembali fungsi eks terminal JICT-2 itu," ujar Gemilang Tarigan, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo). Dia mengatakan, selama ini fasilitas container yard di terminal JICT-2 digunakan sebagai lahan parkir sementara trucking pengangkut peti kemas guna menghidari kemacetan dan kepadatan lalu lintas truk trailler yang hendak masuk melayani bongkar muat di Terminal 3 Pelabuhan Tanjung Priok. Sebagaimana diketahui, letak Terminal 3 Priok dan eks terminal JICT-2 itu berdampingan. Adapun dermaga terminal JICT-2 selama ini kerap dimanfaatkan untuk melayani kapal-kapal tamu negara maupun kapal penelitian. "Bagi kami pengusaha trucking, gak masalah kalau fasilitas eks terminal JICT-2 itu difungsikan lagi sesuai peruntukkannya melayani bongkar muat peti kemas. Namun perlu kami sampaikan manajemen pelabuhan Priok harus bisa menjamin tidak terjadi kemacetan didalam pelabuhan," tuturnya. Gemilang mengatakan, pemanfaatan fasilitas lahan parkir atau buffer area truk yang disiapkan manajemen Pelindo II Tanjung Priok di kawasan Martadinata Ancol Jakarta Utara tidak maksimal lantaran mayoritas truk yang melayani pelabuhan Priok begerak dari arah Cilincing, Marunda, Bekasi serta wilayah Jawa Barat dan sekitarnya. "Hinterland (kawasan industri pendukung pelabuhan Priok itu kan mayoritas dari Jawa Barat dan sekitarnya," kata Gemilang. Kendati begitu, dia juga mengatakan, pengaktifan kembali fungsi eks terminal JICT-2 itu idealnya sebagai tambahan fasilitas pelayanan kapal dan bongkar muat peti kemas domestik. "Kalau untuk fasilitas peti kemas domestik, sepertinya eks JICT-2 lebih pas," ucap Gemilang. Sumber berita: |