Harga buah impor merangkak naik - 29 May 2013
Ketua Asosiasi Eksportir Importir Buah dan Sayuran Segar Indonesia, Kafi Kurnia, mengatakan melemahnya rupiah dapat menaikan harga buah dan sayuran impor. "Naik sekitar 20-25 persen," katanya kepada Tempo di Jakarta, Selasa, 28 Mei 2013.
Dalam dua hari rupiah terus melemah terhadap dolar. Selangkah lagi rupiah bakal menembus Rp 9.800.
Menurut Kafi, dampak terhadap harga komoditas hortikultura terasa di tingkat pengecer.
Harga komoditas hortikultura belum stabil hingga Agustus kendati rupiah kembali stabil.
Labilnya harga disebabkan suplai tersendat dan permintaan cenderung melonjak.
"Apalagi mendekati liburan sekolah, ramadhan, dan lebaran," kata Kafi. Permintaan diperkirakan kembali stabil pada September mendatang. "Harga juga ikut normal."
Kebutuhan hortikultura masih bergantung terhadap impor. Misalnya, bawang putih yang bergantung kepada suplai Cina.
Komoditas lain seperti anggur, wortel, dan kentang juga bergantung impor. Di awal tahun, sejumlah komoditas tersendat seperti bawang putih dan merah. Ini akibat sistem tata niaga yang amburadul.
Pemerintah menerapkan pembatasan impor dengan memberlakukan sistem kuota. Pembatasan juga menerapkan pembatasan pintu masuk.
Sejumlah komoditas dilarang masuk Pelabuhan Tanjung Priok. Komoditas impor hanya boleh masuk di Pelabuhan Tanjung Perak di Surabaya, Pelabuhan Polonia di Medan, dan Bandar Udara Soekarno Hatta di Tangerang. (tempo.co) |