3 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Produksi Minim, Impor Harus Dikelola - 19 Sep 2013

JAKARTA – Pemerintah mengkaji pengelolaan importasi biji kakao seiring dengan pesatnya pertumbuhan kapasitas produksi industri yang kini belum bisa diimbangi produksi biji kakao dalam negeri.

Wakil Menteri Perdagangan Bayu Krisnamurthi mengatakan kondisi saat ini pertumbuhan kapasitas produksi lebih cepat dibandingan dengan panen biji kakao. Bahkan, pertumbuhan pemerintah konsumen pasar dalam negeri bisa meningkat seiring dengan meningkatnya jumlah kelas menengah.

“Melihat kondisi ini kita harus bisa mengelola impor. Contohnya bisa dengan menerapkan bea masuk kakao olahan sebesar 5% dan membebaskan bea masuk untuk bijinya,” kata Bayu, seusai Lokakarnya Kakao 2013, Rabu (18/9).

Dia menjelaskan saat ini Indonesia masih menerapkan bea masuk biji kakao sebesar 5% untuk melindungi daya saing produk dalam negeri. Namun, kakao olahan justru di bebaskan dari bea masuk.

Jika tidak ada upaya untuk meningkatkan produksi biji kakao dalam negeri, lanjutnya, langkah membalik kebijakan bea impor tersebut bisa menjadi solusi. Penghiliran industri yang telah berhasil dilakukan tidak mungkin mengurangi kapasitas produksinya akibat ketersediaan bahan baku yang terbatas.

“Seharusnya program revitalisasi tanaman kakao bisa diadakan kembali.”


Sumber : Bisnis Indonesia, Kamis 19 September 2013