4 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pemerintah Diminta Fokus Pada Perbaikan Kinerja Pelabuhan - 16 Oct 2013

Kemacetan jalan menuju Pelabuhan Tanjung Priok semakin parah yang mengakibatkan antrian truk yang mengangkut kontainer ekspor dan impor. Tingkat Yard Occupancy Ratio (YOR) di pelabuhan saat ini cenderung turun. Jika infrastruktur jalan belum ditambah maka jangan berharap akan ada perubahan. Saat ini fokus pemerintah untuk jalan di sekitar pelabuhan di antaranya perbaikan jalan-jalan yang rusak dan berlubang yang saat ini sudah dilakukan. Hal lain, pengadaan rambu-rambu lalu lintas saat ini juga sedang dilakukan, serta pengerjaan galian-galian listrik, telepon, dan pipa-pipa.

Dengan melihat kinerja pelabuhan yang belum kunjung membaik, Kamar Dagang dan Industri (KADIN) Indonesia berharap program peningkatan konektivitas Indonesia dapat segera diselesaikan. “Kita fokus Tanjung Priok dulu, karena sudah mendesak digunakan. Pelabuhan Cilamaya sebaiknya diprogramkan setelah Tanjung Priok selesai,” ujar Natsir Mansyur, Wakil Ketua Umum Bidang Pemberdayaan Daerah dan Bulog (Jumat, 11/10).

Menurut Natsir, penguatan konektivitas rantai pasokan barang dan jasa dinilai sangat tepat untuk kondisi saat ini. Oleh karena itu, dia meminta pemerintah bersama swasta dan perusahaan BUMN, dapat menerapkan program konektivitas tersebut pada dua tahun mendatang. Di sisi lain, lanjutnya, saat ini Indonesia tengah membutuhkan konektivitas yang memadai untuk menggerakkan perekonomian daerah, antara satu pulau dengan pulau lainnya.

Oleh karena itu, dia berharap program konektivitas dapat menunjang pelayaran jarak dekat (sea short shipping). Natsir juga berharap agar Kementerian Perhubungan dapat memberikan insentif regulasi guna memudahkan kapal laut 3500 DWT untuk melayari sea short shipping. Sementara, Kementerian Perindustrian diharapkan memberikan insentif terhadap saran kapal lautnya.

Natsir mendukung rencana pemerintah yang akan menguatkan konektivitas antardaerah di Indonesia sebagai salah satu cara untuk menyikapi masalah infrastruktur di Tanah Air yang kerap menjadi kendala bagi pertumbuhan investasi sektor riil. Dia mencontohkan program Pendulum Nusantara dapat memperkuat konektivitas antardaerah, meski dinilai masih terdapat sejumlah kendala antara lain adalah pengembangan infrastruktur pelabuhan yang ada hanya mampu melayani kapal dengan kapasitas maksimal 6.000 TEUs, kendala biaya dan waktu pelaksanaan, serta ketidakseimbangan permintaan timur-barat.  



Sumber Tulisan  : Business News

Foto :  http://img.antaranews.com