8 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Kebut Infrastruktur - 28 Oct 2013

SURABAYA – Para pebisnis menyatakan daya saing industri tetap menjadi harga mati demi memenangi kompetisi bisnis di kancah asean dan Global.

Oleh karena itu, problem logistik yang kian akut dan melumpuhkan daya saing harus segera dibabat.

Penanganan masalah logistik yang sampai kini terseok-seok hanya akan membuat industri nasional menjadi pecundang.

Pada tahun lalu, Bank Dunia menepatkan daya saing indonesia di bidang logistik pada urutan ke-59 dari 155 negara. Peringkat ini jauh dibawah Singapura, Malaysia, Thailand, dan Vietnam.

Kadin Indonesia mencatat biaya logistik nasional mencapai 18% terhadap penjualan dan sekitar 27% terhadap produk domestik bruto (PDB).

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan lemahnya daya saing logistik dalam negeri terlihat dari sejumlah indicator seperti bea cukai, infrastruktur, pengapalan internasional, kualitas dan kompetensi logistik. Ada pula aspek tracking, tracing, dan waktu penanganan.

“Logistik Performance Index Indonesia pada 2007, 2010, dan 2012 ada di peringkat ke 43, 75, dan 59,: ujarnya saat ditemui dalam Rakornas Kadin Indonesia bidang perhubungan dan Logistik di Surabaya, Kamis (24/10).

World Ecomic Forum tahun ini memosisikan Indonesia di urutan ke 38 dari 144 negara, naik dari peringkat ke 50 pada 2012. Urutan terbawah juga berlaku untuk infrastruktur, baik jalan, rel kereta api, pelabuhan laut dan udara, energy, serta telepon. Ini tercatat dalam Global Competitiveness Report 2013.

“Jika dibandingkan dengan ASEAN seperti Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina, dan Vietnam maka Indonesia relative lebih rendah,” kata Hidayat. 


 



Sumber Tulisdan : Bisnis Indonesia, Jumat 25 Oktober 2013

Foto : http://img.antaranews.com