Pelindo II Didesak Kurangi Biaya Tinggi - 29 Oct 2013
JAKARTA – PT Pelindo II Cabang Tanjung Priok didesak serius menertibkan kegiatan relokasi kargo breakbulk nonkontainer yang hingga kini menyebabkan biaya tinggi logistik.
Wakil Ketua Kadin DKI Jakarta Bidang Perdagangan Ekspor Impor dan Kepabeanan Widijanto mengatakan sampai kini biaya relokasi kargo breakbulk di Tajung Priok sangat berat bagi importir.
“Soalnya banyak operator atau perusahaan pindah lokasi penumpukan (PLP) yang hanya berperan sebagai broker dan tidak ada investasi alat maupun lapangan untuk menimbun,” ujarnya kepada Bisnis, Senin (28/10).
Menurutnya, PT Pelindo II Cabang Tanjung Priok seharusnya bisa menyeleksi broker PLP tersebut. Widijanto menilai mahalnya biaya kegiatan PLP kargo breakbulk impor dikeluhkan pemilik barang melalui forwarder yang mewakilinya tetapi tidak direspons oleh instansi terkait. “Bea dan Cukai seharusnya selektif memberikan perizinan terhadap aktivitas relokasi kargo impor jenis breakbulk nonkontainer di Priok.”
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 29 October 2013 |