Jabar Desak Percepatan Pelabuhan Cilamaya - 21 Nov 2013
BANDUNG – Pemerintah Provinsi Jawa Barat meminta kepastian pemerintah pusat soal kelanjutan proyek Pelabuhan Cilamaya, Karawang untuk urusan logistik ketimbang mendahulukan Bandara Karawang.
Kepala Badan Perencanaan dan Pembangunan Daerah (Bappeda) Jabar Deny Juanda mengatakan percepatan Cilamaya lebih penting melihat desain yang sudah ditetapkan untuk Karawang. “Daerah ini sudah di desain sebagai kawasan manufaktur dan lumbung padi nasional,” katanya di Bandung, Rabu (20/11).
Menurutnya, pihaknya tidak berarti menutup pembangunan infrastruktur besar di Karawang, meski ada penetapan sebagai lumbung padi.
Kawasan manufaktur yang 60% berada di Karawang dan Bekasi, menurutnya, lebih membutuhkan pelabuhan. “Cilamaya menjadi penting karena ekspor manufaktur mengandalkan pelabuhan.”
Pelabuhan Cilamaya berdasarkan studi yang dilakukan Japan International Coorporation Agency (JICA) paling tidak hanya akan menggerus lahan seluas 200 hektare.
Dalam rancangan awal, diakui Deny, lahan yang hilang oleh Cilamaya seluas 600 hektar. “Namun setelah desainnya didorong ke laut, yang terpakai hanya 200 hektare,” katanya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 21 November 2013
Foto : http://koran-jakarta.com |