Pelabuhan Cilamaya Mendesak - 02 Dec 2013
BANDUNG – Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menyatakan rencana pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Jawa Barat senilai Rp23,9 triliun harus direalisasikan dalam waktu dekat untuk menampung lonjakan produksi otomotif dan elektronik di Karawang dan Cikampek.
Menurutnya, ada konsentrasi industri mesin, otomotif, dan elektronik yang meningkat pesat di Karawang dan Cikampek dalam waktu dekat yang sebagian besar investasi datang dari Jepang, Korea dan China.
Dia menjelaskan studi kelayakan (feasibility study) rencana pembangunan pelabuhan penopang Tanjung Priok itu sudah diselesaikan oleh Kementerian Perhubungan.
“Saya mengusulkan [ke Kemenhub] agar dilakukan beauty contest saja. Skemanya joint pemerintah pusat, pemerintah daerah dengan investor. Investor China, Jepang dan Korea bersedia membiayai dengan skema build on operation” katanya di sela-sela Forum Komunikasi Menteri Perindustrian dengan Dunia Usaha, Jumat (29/11).
Pembangunan pelabuhan baru mendesak dilakukan karena Pelabuhan Tanjung Priok sudah tidak menampung lonjakan arus ekspor impor dengan baik lagi.
Selain akan konsentrasi industri baru, kawasan industri Karawang, Bekasi dan Cikampek sudah terjual abis. Hal itu, paparnya, menunjukkan investor asing masih berminat berinvestasi di dalam negeri.
Menurutnya, tuntutan pembangunan, Pelabuhan Cilamaya juga datang dari para investor di dalam negeri.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, 2 Desember 2013
Foto : http://img.bisnis.com |