Kinerja Ekspor Tertolong Depresiasi Rupiah - 04 Dec 2013
JAKARTA – Pelemah mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belakangan ini diperkirakan akan menopang kinerja ekspor impor sampai akhir tahun.
“Melemahnya rupiah terhadap dolar AS menguntungkan ekspor kita baik dari segi nilai maupun volume. Produk ekspor kita dibayar dengan dolar sehingga nilai ekspornya meningkat. Di sisi lain, karena harganya yang cenderung tinggi, eksportir berlomba-lomba meningkatkan volume ekspor,” ujar Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita, Senin (2/12).
Kendati demikian, menurutnya, hanya produk-produk ekspor yang mengandalkan bahan baku dalam negeri yang diuntungkan dari kondisi tersebut. Untuk sebagian besar produk manufaktur yang mengandalkan bahan baku dari luar negeri, kondisi depresiasi nilai tukar tersebut justru berdampak negative.
“Bahan baku dari industri tersebut masih banyak yang impor. Rupiah yang melemah membuat mereka harus mengeluarkan biaya yang lebih banyak untuk membeli bahan baku impor,” tuturnya.
Kondisi pelemah rupiah tersebut juga akan semakin memukul industri manufaktur itu karena pada saat yang sama dihadang oleh ancaman melonjaknya upah pekerja di Tanah Air.
Berdasarkan data BPS, ekspor nonmigas Oktober 2013 mencapai US$12,99 miliar atau naik 5,7% jika dibandingkan periode September 2013. Angka itu juga naik 2,55% jika dibandingkan dengan ekspor Oktober 2012.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 3 Desember 2013
Foto : http://assets.kompas.com |