5 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Industri Pelayaran Kian Tertekan - 18 Dec 2013

JAKARTA – Industri pelayaran yang pada tahun ini sudah tumbuh melambat diperkirakan akan makin terbebani akibat depresiasi rupiah yang memasuki posisi terendah dalam 5 tahun terakhir dan di pasar spot pada Selasa (17/12) ditutup melemah Rp12.125 per dolar.

“Depresiasi rupiah jelas berdampak bagi pelayaran karena sektor pelayaran memerlukan mata uang yang stabil,” kata Ketua Umum Indonesia National Shipowners’ Association (INSA) Carmelita Hartoto, Selasa (17/12).

Carmelita menyebutkan bahwa biasanya pinjaman pembiayaan kapal menggunakan dolar, sedangkan freight atau biaya jasa kargo menggunakan rupiah.

Akibatnya, beban perusahaan pelayaran terhadap pembiayaan pengadaan kapal meningkat, padahal mayoritas kapal di Indonesia dibiayai dengan mata uang dolar AS.

“Dampak lainnya, biaya maintenance meningkat karena harga spare part juga naik,” tambah Carmelita. Pelaku ushaa, sebutnya, perlu melakukan efisiensi pada saat kondisi rupiah seperti saat ini.

Dia menambahkan bahwa situasi pelayaran tahun ini sebenarnya sudah melambat, terutama pada sektor tanker, kontainer dan dry bulk ocean going.

Pada pasar dalam negeri, sambungnya, masih cukup baik tetapi tetap melambat karena faktor dampak krisis global maupun makro ekonomi domestik.



Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 18 Desember 2013  

Foto : http://img.bisnis.com