Konsumsi Daging Masyarakat Indonesia Meningkat - 24 Dec 2013
Kementerian Pertanian memproyeksikan konsumsi daging di Indonesia pada 2014 mencapai sebanyak 560.000 ton. Jumlah itu naik sekitar 2%-3% dari konsumsi daging pada 2013 yaitu sebanyak 549.000 ton. Merujuk pada hasil sensus pertanian BPS pada 2013, jumlah sapi dan kerbau mencapai 14,2 juta ekor. Turun dibandingkan dengan hasil Pendataan Sapi Potong, Sapi Perah, dan kerbau (PSPK) 2011 sebanyak 16,7 juta ekor.
Dirjen Peternakan Kementerian Pertanian, Syukur Iwantoro, di Jakarta (Kamis, 19/12), berharap pasokan sapi lokal dapat memenuhi 80% konsumsi nasional. Secara teoritis, jumlah populasi bisa menyuplai sekitar 80%. Tetapi untuk real stok, tidak mudah karena Indonesia sebagai negara kepulauan. Selain itu, peternak lokal belum memandang pemeliharaan sapi dari sisi agribisnis. Banyak peternak yang menganggap pemeliharaan sapi sebagai tabungan. Sehingga mereka menjualnya untuk kebutuhan mendesak. Bila harga sedang naik, mereka juga belum tentu akan menjualnya.
Tingginya konsumsi daging juga berdampak pada semakin besar kebutuhan daging, sehingga peningkatan volume impor pun tak bisa dihindari. Syukur mengungkapkan besaran impor daging sapi untuk 2013 sebanyak 80.000 ton dan volume impor semester I sebesar 19.800 ton. Kuota impor daging sapi untuk tahun 2013 sebanyak 80.000 ton yang terbagi atas 32.000 ton daging sapi beku, dan 267.000 ekor sapi bakalan atau setara dengan 48.000 ton daging sapi. Sementara untuk pasokan sapi bakalan pada kuartal I sebanyak 56.605 ekor, kuartal II sebanyak 117.931 ekor, kuartal III dan IV sebanyak 46.231 ekor. Pemerintah sendiri menugaskan Perum Badan Urusan Logistik (Bulog) untuk fokus pada stabilisasi harga daging sapi.
Sumber Tulisan : Business News, Senin 23 Desember 2013
Foto : http://assets.kompas.com |