6 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Pengusaha Kecewa Atas Kebijakan Kenaikan BI Rute - 24 Dec 2013

Pelaku usaha menilai kebijakan suku bunga tinggi ala Bank Indonesia (BI) dalam menerapkan BI rate sangat tidak pro sektor riil. Kebijakan ini malah akan melemah pertumbuhan industri dalam negeri. Kebijakan BI dinilai sangat menghambat pertumbuhan sektor riil. Sektor riil seperti misalnya, industri tekstil harus bersaing dengan barang impor yang memang menghuni mayoritas pasar domestik. Padahal jika memang pemerintah memang berniat memajukan sektor riil maka sudah seharusnya memberikan insentif. Apalagi para pelaku usaha tertekan dengan kenaikan UMP dan listrik.

Pengusaha pun mengaku kecewa dengan kebijakan BI yang menaikan BI Rate menjadi 7,5%. Pasalnya, kebijakan tersebut diyakini tidak mempu mengatasi segala masalah ekonomi dalam negeri yang sedang terjadi saat ini. Menurut Ketua Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo), Sofjan Wanandi, Jumat (20/12), yang seharusnya dilakukan oleh pemerintah dan BI adalah menjaga sektor riil karena dengan bunga tinggi akan menaikkan BI Rate. Dia melihat kondisi perekonomian saat ini sedang tidak menentu sehingga akan berdampak ke segala aspek perekonomian. “Jadi saya piker pemerintah harus lebih memperhatikan dunia usaha dan sektor riil dalam negeri,” ujar Sofjan.

Dengan menaiknya BI Rate akan semakin memberatkan dunia usaha. Dirinya pun tidak terlalu setuju bunga-bunga ini terus dinaikkan. Sebab hal tersebut semakin membuat dunia usaha dalam negeri sulit bersaing menghadapi gempuran produk negara tetangga. Dia pun meminta agar BI tidak menaikkan kembali BI Rate sampai tahun depan dan terlebih dahulu melihat kinerja ekspor impor nasional. Sofjan melihat kenaikan BI Rate ini membuat dampak negative, yakni ekonomi Indonesia menjadi lemah.

Salah satu penopang utama perekonomian nasional adalah konsumsi domestik yang berkontribusi lebih dari 50% dari Gross Domestic Product (GDP). Namun, setelah BI mengerek suku bunga, para pengusaha mulai merasakan penurunan produksi dan melemahnya daya beli masyarakat.    






Sumber Tulisan : Business News, Senin 23 Desember 2013

 

Foto : http://img.bisnis.com