Lini Barang Modal Akan Kembali Digenjot Tahun Ini - 06 Jan 2014
JAKARTA – Penurunan impor barang modal secara signifikan sepanjang 2013 mendorong pemerintah untuk menggenjot segmen tersebut tahun ini meski berpotensi menurunkan profil impor nasional dalam jangka pendek.
Badan pusat Statistik (BPS) mencatat impor barang modal tumbuh sebesar 1,6% menjadi US$2,7 miliar pada November tahun lalu. Nilai tersebut relative stagnan jika dibandingkan dengan periode Oktober yang juga berkisar US$2,7 miliar.
Selama 11 bulan pertama 2013, lini barang modal merosot hingga 17,2% menjadi US$29,1 miliar. Angka tersebut turun drastic dari periode yang sama tahun sebelumnya, saat tumbuh hingga 19,7% menjadi US$35,1 miliar.
“Kami akan lebih proaktif meningkatkan importasi barang modal. Itu akan meningkatkan nilai produk-produk yang bisa kita bungkus dan ekspor, sehingga bisa lebih mengompensasi dampak kenaikan impor,” ujar Menteri Perdagangan Gita Wirjawan, akhir pekan lalu.
Gita menyambut positif komitmen untuk mendongkrak impor barang modal karena produk dari segmen tersebut dapat diproses untuk menghasilkan produk bernilai tambah (value-added) yang jauh lebih besar kompensasinya.
Kendati demikian, masih terdapat kekhawatiran proses pengolahan barang modal menjadi produk value-added akan memakan waktu cukup panjang sehingga membuka peluang bagi pelebaran defisit maraca perdagangan.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Senin 6 January 2014 |