Pertanian & Industri Tertekan - 06 Feb 2014
JAKARTA – Capaian pertumbuhan ekonomi 2013 kian menunjukkan penurunan dua sektor produktif yang paling menyerap tenaga kerja, yakni sektor pertanian dan industri pengolahan.
Badan Pusat Stastik (BPS) di Jakarta, Rabu (5/2), mencatat kontribusi kedua sektor tersebut terhadap produk domestik bruto (PDB) pada 2013 masing-masing hanya 14,4% dan 23,7%, turun dari capaian tahun sebelumnya 14,5% dan 24,0%.
Jika ditarik 2014, maka akan terlihat stagnasi yang cenderung menurun di sektor pertanian, dan gejala deindustrialisasi yang serius di industri pengolahan. Pada 2004 kontribusi PDB pertanian 14,6%, sementara industri pengolahan 28,1%. (lihat ilustrasi)
Sejalan dengan gejala stagnasi dan deindustrialisasi itu, secara umum ketimpangan pendapatan penduduk juga makin menganga. Pada 2004, sebanyak 40% penduduk berpendapatan paling rendah bisa menikmati 20,80% dari total PDB. Kini, 40% kelompok penduduk itu hanya menikmati 16,87% dari “kue’ PDB.
Sebaliknya, 20% penduduk berpendapatan tertinggi yang pada 2004 menikmati 42,07% kue PDB itu, kini menikmati 49,04%. Mengonfirmasi ketimpangan ini, indeks gini yang pada 2004 hanya 0,32% kini sudah 0,413%, atau sudah naik peringkat dari tingkat ketimpangan rendah menjadi tingkat ketimpangan tinggi.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 6 February 2014 |