3 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Target Ekspor 5% Terlampau rendah - 06 Feb 2014

JAKARTA – Target pertumbuhan ekspor untuk tahun ini perlu direvisi kembali. Target ekspor yang dipatok naik 5% oleh Kementerian Perdagangan dinilai terlampau rendah karena potensi ekspor yang dapat diraih oleh Indonesia jauh lebih besar.

Kementerian Perdagangan sebelumnya membidik target ekspor untuk tahun ini senilai US$190 miliar, tumbuh 5% dari tahun sebelumnya. Target tersebut setara dengan pencapaian ekspor 2012, setelah kinerja ekspor RI tergelincir akibat situasi ekonomi global tahun lalu.

Namun, para pelaku usaha menilai target ekspor 2014 dapat lebih tinggi dari hanya 5%. Apalagi, depresiasi rupiah saat ini telah menembus level 12.000 dapat menjadi insentif bagi lini ekspor Indonesia.

Benny Soetrisno, Ketua Umum Gabungan Perusahaan Ekspor Indonesia (GPEI), berpendapat selain depresiasi rupiah, pelaku usaha yakin pemulihan ekonomi mitra dagang strategis RI pada tahun ini akan mengatrol nilai dan volume ekspor.

“Saya yakin sebenarnya bisa lebih dari 5% karena demand pada 2014 akan lebih tinggi dibandingkan dengan tahun lalu. Menurut saya, pencapaian ekspor tahun ini bahkan bisa lebih dari 6% pertumbuhannya,” katanya kepada Bisnis, rabu (5/2).

Benny juga menggarisbawahi upaya pemerintah untuk mengerek penghiliran industri akan mendorong nilai ekspor melampaui targe. “Proses penghiliran industri dalam negeri akan memberikan input cost yang lebih kompetitif,” jelasnya.

Pendapat senada diutarakan oleh Ketua LP3E Kadin Indonesia Ina Primiana yang meyakini target ekspor 2014 yang hanya 5% kemungkinan besar dapat dengan mudah dicapai.

Hanya saja, perlu untuk diperhatikan apakah realisasi ekspor nantinya mencakup komponen lokal yang tinggi.

“Perlu dilihat, kenaikan ekspor itu berapa persen komponen lokalnya. Ekspor yang termasuk paling kencang saat ini adalah otomotif, tapi otomotif itu 80% komponennya impor,” jelasnya kepada Bisnis.

Untuk itu, startegi yang seharusnya di tempuh Indonesia adalah menggenjot industri komponen agar industri prioritas RI tidak lagi tergantung pada bahan baku dan barang modal yang diimpor dari negara lain.

Selain itu, penekanan pada ekspor barang bernilai tambah perlu diperhatikan agar Indonesia tidak terlalu bergantung pada penjualan komoditas mentah.

“Sampai akhir tahun ini, kalau saya lihat ekspor memang akan cukup tinggi. Namun, ini lebih dipengaruhi oleh nilai dolar yang kuat dan efek naiknya harga komoditas. Jadi pertumbuhan ekspor ini lebih karena nilai, tapi kenaikan volumenya tidak terlalu besar. Lagipula, negara-negara tujuan ekspornya juga masih dalam tahap pemulihan,” terangnya.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 6 February 2014