Kadin Minta Perbaikan Iiklim Investasi - 06 Feb 2014
JAKARTA – Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Indonesia meminta agar pemerintah segera mengambil langkah aksi untuk memperbaiki citra iklim investasi di sektor hulu migas yang kini semakin terpuruk akibat sejumlah kasus yang menimpa otoritas di sektor tersebut.
Ketua Komite Tetap Hulu Migas Kadin Indonesia Firlie Ganindito mengemukakan industri migas kini berada di alam kegelapan. Indikator itu bisa terlihat dari produksi yang terus turun ditengah permintaan yang meningkat.
Target lifting sesuai dengan APBN 2014 telah dipatok sebesar 870.000 barel per hari, namun SKK Migas telah mengungkapkan sikap pesimisme untuk mencapai target tersebut.
“Untuk memperbaiki kondisi yang berpengaruh terhadap iklim investasi, pemerintah perlu merumuskan strategi yang tepat untuk memulihkan citra. Kondisi saat ini sangat berpengaruh terhadap foreign investor untuk melakukan investasi,” ujarnya, Rabu (5/2).
Beberapa kasus itu antara lain pembubaran BP Migas oleh Mahkamah Konstitusi, kasus bioremediasi yang menimpa Chevron, suap yang menyeret pucuk pimpinan SKK Migas telah menyebabkan sejumlah kontraktor menunda investasinya.
“Bila kondisi itu dibiarkan berlarut-larut, dan tak ada upaya memperbaiki citra kegelapan itu, industri itu akan semakin terpuruk dan pengaruhnya jangka panjang, bisa lebih dari 5 tahun,”
Sebagai gambaran, APBN 2014 menetapkan lifting minyak 870.000 barel per hari, dan lifting gas bumi sebanyak 7.175 juta British thermal unit per hari (bBtud), atau setara dengan 2.1 juta barel setara minyak per hari.
Sementara itu, target penerimaan negara dari penjualan migas ditargetkan US$30,6 miliar. Target produksi migas dari pemerintah ini lebih tinggi dibandingkan dengan program kerja dan anggaran atau Work Program and Budget (WP&B) 2014 yang memperkirakan lifting minyak mencapai 804.000 barel per hari dan gas bumi sebanyak 6.853 bBtud.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 6 February 2014
Foto : http://statik.tempo.co |