Indonesia Impor Kayu 200.000 Ton/Tahun - 10 Feb 2014
JAKARTA – Pelaku industri furniture khawatir dengan minimnya bahan baku kayu dalam negeri di tengah berkembangnya industri mebel rerata tumbuh 14% per tahun. Kekhawatiran itu lantaran Indonesia saat ini impor kayu sebanyak 200.000 ton per tahun atau dengan setara 35%.
Sekjen Asosiasi Mebel dan Kerajinan Rotan Indonesia (AMKRI) Abdul Sobur mengatakan impor bahan baku kayu terbanyak dari Amerika Serikat yang mencapai 30%. Sisanya impor dari negara lain seperti Eropa.
“Sangat ironi, Indonesia yang kaya dengan kayu hutan alam justru impor kayu dari luar,” papar Sobur kepada Bisnis, Kamis (6/2).
Sobur mengatakan kelangkaan bahan baku kayu keras yang berimbas pada impor lantaran pemerintah tidak tegas mengatur kewajiban menanam kayu keras untuk industri furniture. Sehingga pasokan kayu keras dari hutan alam di dalam negeri terus berkurang.
“Memang, penerintah menerapkan reboisasi. Tapi yang ditanam hanya menanam kayu lunak,” katanya.
Pihanya mengatakan penanaman kayu keras hingga masa penebangan membutuhkan waktu sekitar 30-an tahun. Sementara itu, penanaman kayu lunak butuh waktu tidak kurang dari 10 tahun. Anehnya, sambungnya, pemerintah seolah mengabaikan pasokan kayu keras yang bayak dibutuhkan furniture dan mebel.
“Kalau tidak dimulai dari sekarang, pohon kayu keras di Indonesia lama-kelamaan akan hilang. Dan Indonesia akan bergantung pada asing, imbasnya produksi dalam negeri tentu kalah bersaing dengan asing,” paparnya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Jumat 7 February 2014
Foto : http://wartaekonomi.co.id/ |