29 Mar 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

20 Impor hortikultura diatur lagi - 14 Aug 2012

Meski pemerintah sudah mengetatkan impor hortikultura, pasar buah dan sayur Indonesia masih tetap menarik bagi eksportir asing. Tahun ini, Kementerian Pertanian memperkirakan impor hortikultura naik 10 persen dibandingkan dengan tahun lalu. Untuk itu, Kementerian Pertanian kembali akan mengatur impor 20 jenis produk hortikultura.

 

Direktur Pengembangan Usaha dan Investasi Pengolahan dan Pemasaran Hasil Pertanian (P2HP) Kementerian Pertanian (Kemtan) Djamil Musyanif mengatakan, saat ini produksi hortikultura nasional mencapai 27 juta ton. Sedangkan impor hortikultura diperkirakan mencapai 2 juta ton.

 

"Meski volumenya masih kecil atau sekitar 7% dari konsumsi tapi beberapa tahun belakangan ada tendesi impor meningkat," kata Djamil saat, Senin (13/8). Maklum, populasi penduduk Indonesia yang menempati empat besar dunia menjadi incaran banyak negara untuk mengekspor produk hortikultura.

 

Demi menekan impor hortikultura, Kemtan kembali akan mengatur ketentuan impor hortikultura. Direktur Pemasaran Domestik Ditjen P2HP Kemtan Mahfudin mengatakan, akan mengatur importasi 20 komoditas pada 28 September 2012.

 

Kedua puluh komoditas hortikultura tersebut terdiri dari 10 buah seperti mangga, jeruk, dan pepaya, tujuh sayuran seperti kol, kentang, bawang merah, dan bawang putih, serta tiga tanaman hias seperti anggrek dan krisan.

 

"Jumlah importasi hortikultura akan berkurang sehingga produksi kita harus mengimbangi kebutuhan pasar," kata Mahfudin dilansir kontan. Ketika pemerintah sudah mengatur impor hortikultura, harapan selanjutnya adalah pemerintah juga membantu meningkatkan produksi dan kualitas hortikultura lokal.

 

Berdasarkan catatan Kementerian Perdagangan, impor hortikultura terus meningkat sejak 2006. Pada 2006, nilai impor produk hortikultura baru sebesar Rp 5,4 triliun lebih. Namun pada tahun 2011, impor hortikultura mencapai Rp 15 triliun.

 

Produk impor hortikultura terbesar adalah bawang putih, apel, jeruk, anggur, kelengkeng, pear, bawang merah dan kentang. Berdasarkan negara asal, impor buah paling banyak datang dari China, Thailand, Amerika Serikat, Chile, dan Australia. Sementara sayuran impor paling banyak dari China, Thailand, Myanmar, India, dan Vietnam.

 

Seperti diketahui, pemerintah berencana membatasi pintu masuk buah-buahan dan umbi lapis segar (sayur, bawang dan lain-lain) impor melalui pelabuhan dan bandara. Kebijakan ini bertujuan untuk melindungi produksi buah lokal.

 

“Melalui Peraturan Menteri Pertanian (Permentan) nanti, kita membatasi pintu masuk buah impor dari delapan pelabuhan menjadi empat pelabuhan, yakni Bandara Soekarno Hatta, Pelabuhan Belawan di Medan, Tanjung Perak di Surabaya dan pelabuhan di Makasar,” ungkap Menteri Pertanian Suswono, ktn,ins

 

Yang Diimpor :
-mangga
-jeruk
-pepaya
-kol
-kentang
-bawang merah
-bawang putih
-anggrek dan krisan

 

Impor Buah Paling Banyak :
China, Thailand, Amerika Serikat, Chile, dan Australia

 

Impor Sayur Paling Banyak :
China, Thailand, Myanmar, India, dan Vietnam

(Surabaya Post Online)