26 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Fokus Pangkas Dwelling Time, Pangkas Dwell Time Pelabuhan, Kemenhub Gandeng Importir - 16 Oct 2017

Customsjakarta.com, Jakarta- Pelaksana Tugas (PLT) Dirjen Perhubungan Laut, Bay M Hasani, mengatakan Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jendral Perhubungan Laut mengajak importir yang tergabung dalam Gabungan Importir Nasional Seluruh lndonesia (GINSI), memberi masukkan guna kelancaran logistik di sektor pelabuhan.

Bay mengatakan, pihaknya terus membuat kebijakan di sektor pelabuhan menjadi lebih baik dan efisien, contohnya dalam pemangkasan dwell time (Lama waktu barang di hingga keluar pelabuhan)

"Terkait dengan GINSI sebagai salah satu mitra penting bagi kami dalam menunjang atau mendukung kelancaran arus barang di pelabuhan dan tentunya sebagai mitra kerja yang penting dan kami juga selalu aktif berdiskusi tentang bagaimana tata pelabuhan yang baik dan benar, seperti bagaimana agar dwell time itu menurun yang selama ini katakanlah dari 5-7 hari sekarang 3-6 hari," jelasnya dalam acara pengukuhan kepengurusan Ginsi di Jakarta, Jumat (13/10).

Menurutnya, walaupun dwell time telah turun, namun biaya logistik belum berubah signifikan. Bay meminta GINSI aktif memberi masukkan kepada pemerintah dalam membuat suatu kebijakan.

Bila importir tak diajak serta dalam memberikan masukan terhadap suatu kebijakan, bisa ada pihak yang sewenang-wenang dalam menetapkan tarif logistik di pelabuhan.

"GINSI yang mewakili importir supaya importir itu keterwakilan kalau enggak kita atau operator pelabuhan suka-suka akan menetapkan tarif makanya diajak berunding. Itu bukan suatu hal yang gampang, di situ GINSI juga bukan jadi tukang stempel saja," jelasnya.