2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Impor Buah Akan Menurun - 15 Jan 2014

Tahun 2014 impor buah-buahan diperkirakan akan turun. “Tingginya nilai dolar tehadap rupiah membuat buah-buahan impor harganya mahal. Hal ini akan menurunkan permintaan sehingga impornya juga akan turun,” kata Hasanudin Ibrahim, Dirjen Hortikultura, Kementerian Pertanian.

Hasanudin mengingatkan, semua buah yang masuk ke Indonesia adalah buah yang dipanen enam bulan lalu. Sehingga tidak heran dari segi mutu sebenarnya tidak terlalu bagus. “Hal ini membuat sering kita temukan buah impor yang mengandung formalin. Ini merupakan tantangan Badan Karantina untuk mencegah buah seperti ini masuk,” katanya.

Buah-buahan impor biasanya masuk ketika produksi buah lokal sedang rendah, yaitu bulan-bulan Januari-Juni. Mulai Juni-Desember biasanya Indonesia panen mulai dari mangga, duku, sawo, manggis, rambutan dan lain-lain sehingga buah impor hanya sedikit.

“Tahun ini izin impor hortikultura yang masuk hampir sama dengan tahun lalu hanya realisasinya pasti lebih rendah,” katanya.

Saat ini yang sedang dilakukan Ditjen Hortikultura untuk mengisi kekosongan buah selama Januari Juli adalah menggalakan penanaman buah-buahan yang berbuah sepanjang tahun seperti melon, semangka, nanas, dan papaya. Dengan cara ini maka selalu tersedia buah setiap saat.

Sedang untuk memperbaiki neraca ekspor impor maka ekspor buah-buahan eksotis seperti salak dan manggis akan terus didorong. Selain itu ekspor nanas yang selama ini menyumbang devisa cukup besar akan terus didorong.   






Sumber Tulisan : Business News, Jumat 10 January 2014

http://poskota.co.id