2 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Impor Kian Tinggi - 16 Jan 2014

JAKARTA – Kendati tren laju impor bahan pangan pokok mengalami penurunan pada 2013 dibandingkan dengan 2012, ketergantungan Indonesia terhadap pasokan dari luar negeri pada tahun ini diprediksi tetap tinggi.

Sejumlah ahli bahkan memprediksi laju impor beberapa komoditas pangan utama tahun ini berpotensi meningkat ketimbang tahun lalu, yang dipicu faktor cuaca ekstrem, ketidakpastian tahun politik, hama tanaman, kebijakan pemerintah yang tidak konsisten serta program swasembada pangan yang tidak jelas.

Guru besar Fakultas Pertanian Institut Pertanian Bogor Dwi Andreas Santosa mengakui adanya tren penurunan impor yang cukup signifikan pada beberapa komoditas utama sepanjang Januari-November 2013, dibandingkan dengan periode yang sama tahun sebelumnya.

“Untuk komoditas beras impornya turun dari 1,8 juta ton menjadi 0,4 juta ton, begitupun kedelai turun sekitar 0,3 juta ton,” paparnya ketika dihubungi Bisnis, baru-baru ini.

Namun, dibalik tren penurunan tersebut laju impor beberapa komoditas pangan pokok lainnya masih tetap tinggi selama 11 bulan pertama 2013 dengan total US$8,6 miliar.

Dwi menjelaskan penurunan impor beras pada tahun lalu disebabkan adanya peningkatan produksi sebesar 2,6% di samping volume cadangan yang cukup besar seiring dengan pengadaan dari impor yang mencapai 1,8 juta ton pada 2012.

Adapun untuk penurunan impor kedelai, lanjutnya, lebih disebabkan faktor harga internasional yang tinggi pada tahun lalu dan depresiasi rupiah sehingga menekan permintaan. “Jadi bukan karena ada peningkatan produksi kedelai,” jelas Dwi yang juga Ketua Umum Asosiasi Bank Benih Tani Indonesia (AB2TI).

Dengan kondisi tersebut, dia berpendapat tidak aka nada perbaikan yang signifikan pada tahun ini terkait dengan ketergantungan impor pangan yang masih tinggi, bahkan khusus beras diprediksi bisa kembali ke kisaran 1,5 juta ton.


Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Rabu 15 January 2014