Akses di Priok Tersendat - 16 Jan 2014
JAKARTA – Kemacetan parah terjadi di akses distribusi dari dan ke Pelabuhan Tanjung Priok sejak pukul 18.30 pada Rabu (15/1).
Kemacetan yang diduga akibat bentrok warga dengan petugas keamanan Pelindo II itu menjalar hingga ke jalan Cilincing, Marunda, Martadinata, dan Jalan Yos Sudarso Jakarta Utara.
Akibatnya, ratusan truk pengangkut barang dan peti kemas terjebak kemacetan di dalam pelabuhan dan di luar pelabuhan, sehingga kegiatan keluar masuk barang terganggu.
Jamal, supir truk trailer yang ditemui Bisnis di Pelabuhan Priok, mengaku kesal dengan kemacetan yang berujung stagnasi kegiatan pengiriman barang. “Saya sudah 2 jam lebih mematikan mesin kendaraan, mau masuk keluar gate pelabuhan dari Terminal 3 Priok, tetapi sampai kini tidak bergerak sedikit pun, ada apa ya?” katanya.
Informasi yang dikumpulkan Bisnis di Pelabuhan Priok, Rabu malam, menyebutkan kemacetan selain disebabkan banyak jalan rusak di luar pelabuhan, juga dipicu adanya keributan antara sejumlah petugas keamanan Pelindo II dengan sekelompok warga di Pos 8 Pelabuhan Priok.
Belum diketahui penyebab keributan, sehingga membuat lalu lintas di sekitar pelabuhan macet parah.
Dirut PT Pelindo II/IPC R.J.Lino mengatakan, mengakui adanya keributan antara petugas keamanan Pelindo dan sejumlah warga di Pos 8 dan kelompork warga asmoro atau bajing loncat yang suka mengganggu aktivitas angkutan truk. Mereka tinggal disepanjang rel kereta api di sekitar Pos 8,” ujarnya kepada Bisnis.
Menurut Lino, keributan sudah bisa diselesaikan, sehingga tidak ada hubungannya dengan kemacetan yang terjadi.
“Saya juga sudah 3 jam macet antara Priok sampai Marunda, karena ada kaitan dengan proyek jalan, akibatnya macet semua sampai kedalam Pelabuhan. Priok hingga depan kantor Wali Kota Jakarta Utara.”
Ketua Organda Angkutan Khusus Pelabuhan DKI Jakarta, Gemilang Tarigan mengatakan kemacetan kali ini adalah yang terparah.
Dia mengatakan pengusaha angkutan sangat dirugikan dari dampak kemacetan tersebut terutama dari biaya bahan bakar dan berkurangnya ritase angkutan.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Kamis 16 January 2014
Foto : http://statik.tempo.co |