AEC Harus Tumbuhkan Ekonomi UKM Dalam Negeri - 23 Jan 2014
Menjelang digulirkannya Masyarakat Ekonomi Asean (AEC) pada 2015 para pelaku usaha di Indonesia mulai mempersiapkan diri. Dengan dimulainya pasar bebas di kawasan Asean tahun depan, peluang pengusaha dari seluruh Indonesia untuk memasarkan produknya ke luar negeri semakin terbuka. Meskipun harus menghadapi persaingan dari beberapa negara lainnya, diharapkan Masyarakat Ekonomi Asean akan mendorong pertumbuhan ekonomi di dalam negeri.
Memasuki tahun politik yang bersifat transisional, dunia usaha juga merasakan dampak dari instabilitas negara. Pengamat perbankan Jeffry Wurangian menyebutkan faktor politik hukum dan keamanan memberi dampak yang signifikan pada perekonomian makro Indonesia. “Pertumbuhan ekonomi tahun ini diharapkan positif. Neraca perdagangan Indonesia harus sudah membaik sebelum kita terjun di Masyarakat Ekonomi Asean tahun depan,” Jeffry mengatakan kepada Business News (17/1).
Saat ini sektor perbankan sedang fokus pada kredit bagi Usaha Kecil Menengah (UKM). Momen ini bagus bagi pengusaha yang sedang membangun usahanya. Berkaca pada krisis 2008, sektor UKM sama sekali tidak terganggu krisis. Inilah yang menyebabkan kredit bagi UKM menjadi trend bagi Bank-Bank di Indonesia. “Dalam situasi ekonomi yang sulit, kredit bagi sektor UKM memiliki resiko lebih kecil dibanding korporasi.,”
Sektor UKM selalu bertumbuh. Kultur wirausaha di Indonesia sudah menjalar sampai generasi muda. Peraturan sangat penting bagi keberlangsungan UKM, agar jelas tata aturan dan konsekuensinya. Pemerintah diharapkan, bersikap pro aktif pada sektor UKM. Sebagai salah satu pilar ekonomi bangsa, sektor UKM bisa menjadi tumpuan saat kondisi ekonomi memburuk. “Semakin hari sektor UKM semakin berkembang. Pemerintah harus mampu mengakomodasi keadaan ini, jangan sampai sektor UKM tidak siap menghadapi Masyarakat Ekonomi Asean tahun 2015 nanti.”
Sumber Tulisan : Business News, Senin 20 January 2014 |