Inaportnet Tekan 10% Biaya Logistik - 24 Jan 2014
JAKARTA – Penerapan Inaportnet untuk pelayanan kapal domestik di Tanjung Priok bakal memangkas biaya logistik hingga 10% mengingat berkurangnya kontak fisik antarapenyedia dan pengguna jasa di Pelabuhan.
Wakil Menteri Perhubungan Bambang Susantono mengatakan selama ini biaya logistik yang tinggi dipicu masih banyaknya layanan jasa kapal dan barang di pelabuhan dilakukan secara manual.
Inaportnet adalah layanan berbasis Internet yang mengintegrasikan sistem informasi kepelabuhanan dalam melayani kapal dan barang secara fisik dari seluruh instansi terkait di pelabuhan.
“Inaportnet ini akan memangkas 10% biaya logistik. Jadi, bisa lebih efisien khususnya untuk kegiatan logistik domestik atau antarapulau,” ujarnya di sela-sela peluncuran Inaportnet Kapal Domestik di Pelabuhan Tanjung Priok, Rabu (22/1).
Implementasi Inaport domestik di Pelabuhan Tanjung Priok sudah bisa dimanfaatkan pengguna jasa untuk memudahkan pengajuan dan proses layanan kegiatan bongkar muat dan pelayanan kapal.
Bambang menilai penerapan Inaportnet adalah salah satu langkah meningkatkan performansi logistik Indonesia dengan pembenahan dari sisi soft infrastruktur yaitu penyediaan platform TI bagi komunitas logistik bertukar data dan informasi secara terintegrasi.
Cara itu juga dilakukan beberapa perusahaan pelayaran yang sudah terintegrasi dengan sistem Inaportnet domestik di Pelabuahan Priok seperti PT Pelayaran Tempuran Emas Tbk,., PT Meratus Line, PT Tanto Intim Line, PT Salam Pacific Indonesia Lines, PT Pelayaran Caraka Tirta Perkasa Line, PT Indonesia Fortune Llyod, PT Baruna Shipping Line.
Saat ini, tuturnya, pemerintah dan swasta fokus memperbaiki performansi logistik Indonesia karena berdampak pada perekonomian nasional.
Performasi logistik Indonesia sering diukur dari beberapa tolak ikur seperti dwelling time, kontribusi biaya logistik atas gross domestic product (GDP) dan Logistic Performance Index (LPI).
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, 23 January 2014 |