Bila Truk Barang Masih Jadi Tumpuan - 24 Jan 2014
Jasa logistik melalui truk masih merupakan andalan meskipun mengalami kemacetan parah akibat banjir dan terputusnya akses jalan di jalur utra Jawa.
Engkos, distributor beras di Pasar Cipinang, mengatakan banjir di jalur darat pantai utara (Pantura) Jawa mengurangi aktivitas pengiriman beras ke Jakarta.
Engkos yang tinggal di Desa Sukarja, Sukasari-Pamanukan, Subang, Jawa Barat itu terpaksa menggunakan jalur selatan Jawa dengan risiko menambah ongkos BBM dan upah pengemudi guna distribusi beras ke Pasar Cipinang.
Menurutnya, total biaya tambahan tersebut mencapai Rp200.000 per truk untuk membawa beras dari Pamanukan hingga Jakarta.
“Separuhnya untuk uang bensin, separuh lagi untuk jajan sopir. Jadi biaya mencapai sekitar Rp600.000,” katanya saat ditemui di Pasar Induk Cipinang, rabu (22/1).
Sebelum banjir melanda, dirinya bisa mengirimkan beras dari Pamanukan sehari sekali. Kini, Engkos hanya bisa mengirim komoditas bahan pokok itu dalam 2 hari sekali.
Nasib serupa juga menimpa Junaidi, distributor beras yang juga berasal dari Pamanukan. Dia juga mengeluarkan biaya tambahan guna mengongkosi perjalanan beras dari Pamanukan ke Jakarta meskipun selamat dari banjir dan lolos dari jebakan macet.
Menurutnya, banjir yang terjadi pada saat ini dirasakan lebih parah daripada tahun-tahun sebelumnya. “Banjir sekarang itu macetnya sampai panjang, angkutan dari Cirebon dan Indramayu saja ikut mandek,” tuturnya.
Cuaca buruk dan hujan lebat yang terjadi sepanjang pekan terakhir ini telah menghambat jalur distribusi barang, terutama setelah banjir menggenang mengakibatkan kerusakan jalan pada beberapa lokasi di jalur Pantura, antara lain di Pemalang, Kendal, Semarang, Jepara, Kudus, Pati (Jawa Tengah), dan Pamanukan, Indramayu, Subang, Karawang, Bekasi (Jawa Barat).
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, 24 January 2014
Foto : http://img.antaranews.com |