Jalur Distribusi Amburadul - 27 Jan 2014
JAKARTA – Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia menyatakan kemacetan jalur distribusi barang dari dan menuju Pelabuhan Tanjung Priok sudah sangat parah menyusul banjir yang menyebabkan kerusakan jalan di DKI Jakarta dan sekitarnya.
Sekjen Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Achmad Ridwan Tento mengatakan kondisi itu merupakan hasil survei kondisi jalan di DKI Jakarta dan pantai utara Jawa (Pantura) seiring dengan rencana Angkutan Khusus Pelabuhan Organda DKI Jakarta mengutip biaya tambahan 20% atas ongkos angkut Pelabuhan tanjung Priok.
Menurutnya, kondisi kemacetan di Jakarta dan pantura akibat jalan rusak terjadi di banyak lokasi seperti di Jakarta dan jalan tol Cipularang.
Kondisi jalan itu, lanjutnya, sudah sangat parah dan sangat mengganggu distribusi barang impor dan ekspor yang akhirnya mengganggu industri pabrikan termasuk distribusi bahan pokok untuk masyarakat.
Dampaknya, katanya, biaya logistik juga akan jadi mahal yang membebani pemilik barang atau industri.
“Akibatnya kini daya saing industri nasional terutama barang tujuan ekspor akan makin melemah,” katanya, Jumat (24/1).
Dia memaparkan jalur distribusi dari Pelabuhan Tanjung Priok menuju Cikarang sudah dihadang macet. Puncaknya, tegasnya, kemacetan parah terjadi di pintu jalan tol Cikampek yang ditempuh selama 10 jam dengan antrean sepanjang 25km.
Oleh karena itu, dia mendesak pemerintah segera memperbaiki jalan yang rusak parah di Jakarta akibat banjir karena sudah menggangu aktivitas logistik dan perekonomian nasional.
Achmad mengusulkan pemerintah melibatkan instansi lain dan TNI yang memiliki kemampuan untuk memepercepat perbaikan infrastruktur jalan dan akses distribusi itu. “Jika tidak diatasi segera akan sangat mengganggu perekonomian nasional,” tuturnya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Senin 27 January 2014
Foto : http://www.poskotanews.com |