Pengapalan Alas Kaki US$4,3 Miliar - 04 Mar 2014
JAKARTA – Nilai ekspor produk sepatu pada tahun ini ditargetkan menembus US$4,3 miliar, atau berkontribusi 37,3% terhadap ekspor produk fesyen Tanah Air yang diperkirakan mencapai US$11,55 miliar.
Eddy Widjanarko, Ketua Umum Asosiasi Persepatuan Indonesia (Apersi), mengatakan target itu merupakan scenario optimistis dengan pertumbuhan sekitar 10% dari nilai ekspor tahun lalu sebesar US$3,9 miliar.
“Kami masih berharap ekspor sepatu tahun ini bisa tumbuh 10% dengan kontribusi terbesar adalah sepatu kulit dan sport. Kedua model sepatu itu digemari oleh pasar luar negeri,” ucapnya kepada Bisnis, Selasa (25/2).
Negara-negara utama yang menjadi tujuan ekspor alas kaki antara lain Eropa, Amerika, dan Jepang. Selain itu, sambungnya, eksportir kini semakin gencar membidik pasar China dan sejumlah negara di kawasan Timur Tengah. Ekspor alas kaki ke China tercatat mengalami peningkatan cukup signifikan. Adapun, negara-negara di Timur Tengah dinilai merupakan pasar yang cukup potensial.
Berbeda dengan pihak asosiasi, pemerintah lebih optimistis memproyeksikan pertumbuhan ekspor produk alas kaki pada tahun ini.
Dirjen Pengembangan Ekspor Nasional Kementerian Perdagangan Nus Nuzulia Ishak memperkirakan ekspor alas kaki tumbuh 15%, didorong oleh daya saing produk tersebut yang terus meningkat.
“Secara tren, pertumbuhan nilai ekspor dari 2008-2012 mencapai 13,11%. Tahun ini target ekspor diperkirakan tumbuh 15% melihat daya saing dan prospek yang semakin cerah. Sepatu juga merupakan produk yang memberi kontribusi terbesar untuk ekspor fesyen,” tuturnya.
Berdasarkan data BPS, sepanjang Januari hingga November 2013, nilai ekspor produk fesyen mencapai US$10,97 miliar dengan nilai ekspor alas kaki US$3,49 miliar, yang didominasi oleh penjualan sepatu kulit US$2,09 miliar.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Jumat 28 February 2014
Foto : http://img.bisnis.com |