Tata Ruang Pembangunan Tuntas - 04 Mar 2014
BANDUNG – Dinas Permukiman dan Perumahan Jawa Barat menuntaskan rencana tata ruang kawasan Pelabuhan Cilamaya di wilayah Karawang.
Kepala Diskimrum Jabar Bambang Riyanto mengatakan tata ruang terperinci yang mencakup kebutuhan infrastruktur dasar telah tuntas.
“Pengembangan sistem transportasi akan memadukan sistem jaringan jalan, terminal, dan angkutan umum yang mengarah pada sistem pengangukutan terpadu,” ujarnya kepada Bisnis, Kamis (27/2).
Menurutnya skema yang terperinci itu memasukan rencana pembangunan jalan tol yang menghubungkan Pelabuhan Cilamaya dengan kawasan industri di Kabupaten Karawang.
Pihaknya memprediksi jumlah bangunan yang terkena dampak akibat pembangunan jalan tol itu sebanyak 250 bangunan.
“Selain pembuatan ruas jalan di dalam wilayah pembangunan, aka nada sejumlah ruas jalan yang diperlebar karena berpotensi sebagai akses utama menuju Cilamaya,” katanya.
Dalam rincian tersebut sejumlah ruas jalan yang dijadikan akses utama di antaranya jalan Cikalong-Cilamaya-Tempuran, jalan Tanjungpura-Joharlamaran-Telagasari-Pagadungan, dan jalan Kabupaten Bekasi Tanjungjaya-Cilebar.
Selain itu, pihaknya akan mengoptimalkan fungsi dua dermaga sebagai sarana terminal kontainer.
Dermaga satu akan dibangun dengan panjang 720 meter dan kedalaman air 15,5 meter, sedangkan dermaga dua sepanjang 960 meter dan kedalaman air 12,5 meter.
“Pada dermaga ini juga akan dibuat empat unit terminal peti kemas yang direncanakan berukuran sama yaitu 840 meter. Luas satu unit terminal yakni 403.200 m2 sehingga luas empat unit terminal adalah 161 hektar,” katanya.
Kepala Bidang Tata Ruang dan Wilayah Diskimrum Jabar Bobby Subroto menambahkan pihaknya akan membangun terminal mobil dengan panjang 690 meter, dan berada di atas kedalaman air 12,5 meter.
Terminal itu direncanakan menangani kendaraan antarpulau serta melayani produk-produk baja untuk pembuatan mobil, bahan bakar bungker, dan kendaraan perdagangan internasional.
Menurutnya luas terminal mobil memakan lahan sekitar 245.700 m2 yang terdiri dari area pergudangan sekitar 205.000 m2, apron 34.500 m2, dan bagian administrasi 6.200 m2.
Sementara itu, di bagian belakang pelabuhan akan dibangun sejumlah fasilitas gedung pemeliharaan, bengkel, dan stasiun bahan bakar seluas 4.000 m2.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Jumat 28 February 2014
Foto : http://harianterbit.com |