29 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Surplus Dagang Menyusut - 04 Mar 2014

JAKARTA – Neraca perdagangan Januari 2014 diperkirakan tetap surplus, tetapi menciut dibandingkan dengan bulan sebelumnya US$1,52 miliar, terutama akibat tekanan pada ekspor komoditas.

Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan penyusunan kembali kontrak pengapalan komoditas, seperti produk sawit dan batubara, pada awal tahun membuat kegiatan ekspor tak sepesat bulan-bulan sebelumnya.

Batu bara dan produk sawit selama ini berperan signifikan terhadap ekspor nonmigas. Kelompok bahan bakar mineral serta lemak dan minyak hewan/nabati tahun lalu berkontribusi masing-masing hampir 17% dan 13%, dengan batubara dan produk sawit mendominasi di dalamnya.

Pada saat yang sama, larangan ekspor mineral mentah mulai 12 Januari, mengacu pada UU No. 4/2009 tentang Pertambangan Mineral dan Batubara, juga turut mengoreksi ekspor bijih besi.

Dua faktor itu menjadi penekan ekspor nonmigas meskipun kenaikan pengapalan produk manufaktur, seperti tekstil  dan produk tekstil, elektronik, dan mesin, berlanjut karena peningkatan permintaan seiring dengan pemulihan ekonomi Amerika Serikat.

“Jangan kaget kalau Senin (3/3) nanti ada rilis dari neraca dagang yang memang tidak sebaik Desember kemarin. Angkanya berapa, kita tunggu Senin,” katanya, Jumat (28/2).

Di sisi lain, defisit migas tak terhindarkan karena impor dalam jumlah besar pada Januari untuk keperluan stok. Perry menyebutkan defisit migas akan lebih lebar dari Desember 2013 yang sekitar US$820 juta.





Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Senin 3 Maret 2014