Keran Impor Tetap Terbuka - 04 Mar 2014
JAKARTA – Pemerintah kembali menegaskan impor pangan pokok diperbolehkan meskipun kebijakan ini kontroversial. Impor akan dilakukan sepanjang ditemukan kekurangan pasokan akibat produksi lokal yang tidak optimal.
Menteri Pertanian Suswono menyatakan pihaknya akan membuka keran impor jika memang produksi pertanian lokal tidak mampu memenuhi kebutuhan dalam negeri. Langkah ini terpaksa dilakukan guna menjaga stabilitas harga pangan di pasar dalam negeri.
“Yang penting, konsep impor sejauh untuk menutupi kekurangan, saya perbolehkan. Tetapi ini jangan didistorsi, artinya jangan dimanfaatkan untuk kepentingan tertentu,” katanya, Sabtu (1/3).
Karena itu, jelas Suswono, pihaknya lembaga atau kementerian yang berwenang mengawasi proses importasi ini bersikap tegas terhadap oknum-oknum yang memanfaatkan peluang tersebut untuk kepentingan pribadi, misalnya dengan cara melakukan impor yang menyalahi aturan.
Kebutuhan pangan, lanjut Suswono, semakin meningkat seiring pertumbuhan penduduk. Komoditas ini akan selalu dibutuhkan masyarakat. “Komoditas yang selalu dicari itu ya pangan. Karena itu meningkatnya jumlah penduduk merupakan tantangan sekaligus ancaman bagi pertanian,” jelasnya.
Selain itu, ia mengungkapkan keterbatasan lahan yang ada saat ini sangat menghambat peningkatan produksi pangan. Hal ini diperparah dengan tingginya laju konversi area pertanian ke area non pertanian seperti area perumahan, pertokoan dan sebagainya.
Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Senin 3 Maret 2014 |