28 Apr 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Lonjakan Hanya Faktor Siklus - 04 Mar 2014

JAKARTA – Meski kinerja perdagangan Januari melemah, kinerja impor barang modal sebagai pemacu aktivitas industri mengalami peningkatan signifikan dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Namun, kenaikan itu dinilai hanya merupakan tren musiman.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), dari total impor Januari senilai US$14,91 miliar, bahan baku/penolong memberikan andil terbesar yaitu 75,75% (US$11,29 miliar), diikuti oleh barang modal sebesar 17,64% (US$2,63 miliar), dan barang konsumsi sebesar 6,61% (US$986,5 juta).

Kepala Ekonom PT Bank Mandiri Tbk Destry Damayanti menjelaskan kenaikan impor modal pada awal tahun ini bisa jadi hanya merupakan siklus musiman, dan bukan refleksi dari geliat aktivitas industri di Tanah Air.

“Sepertinya ini hanya siklus, karena sepanjang 2013 impor barang modal kan turunnya dalam sekali. Sementara itu, bahan baku ada terus karena memang proses produksi terus berlangsung. Pada saat bersamaan, investasi juga minim,” ujarnya, Senin (3/3).

Kendati impor barang modal mulai memasuki siklus naik, Destry berpendapat para pelaku usaha masih khawatir untuk menggenjot investasi berkaitan dengan momentum pemilihan umum. Sehingga, dia menduga kenaikan impor barang modal tidak akan bergerak cepat kuartal pertama tahun ini.

Dibandingkan dengan Desember 2013, impor barang modal mengalami kenaikan tertinggi yaitu sejumlah 8,27%. Sementara itu, impor barang konsumsi dan bahan baku/penolong masing-masing merosot 16,32% dan 4,63%.

“Namun, jika dibandingkan dengan bulan yang sama tahun lalu, nilai impor bahan baku/penolong mengalami penurunan 5,29%. Sementara itu, nilai impor barang konsumsi dan barang modal naik masing-masing 8,26% dan 0,8%,” jelas Deputi Direktur Statistik Produksi BPS Adi Lumaksono.

Menurut Destry, naiknya impor barang konsumsi dari tahun lalu mencerminkan daya beli masyarakat Indonesia yang kian membaik, bahkan terdepan di kawasan Asia Tenggara. Bank Indonesia pun memprediksi tren daya beli yang positif.





Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 4 Maret 2014