Indonesia Berpotensi Merajai Pasar Mebel Dunia - 14 Mar 2014
Pemerintah mengajak para pelaku industri mebel nasional untuk memanfaatkan waktu sebaik-baiknya sebelum memasuki pasar bebas ASEAN (ASEAN Economic Community / AEC) tahun 2015 guna mendongkrak produktivitas dan daya saing industri furniture. Pemerintah berkomitmen memberikan kemudahan untuk memperoleh bahan baku, misalnya dibebasakan dari pungutan-pungutan. Disadari,bahan baku furniture sebagian besar berasal dari luar Jawa.
Transportasi antarapulau, perdagangan, dan aturan-aturan di pelabuhan setempat akan dibenahi. Saat ini, pertumbuhan industri mebel tak kunjung menembus USD2 miliar hingga 2013. Kemenperin, Kemendag, dan Asosiasi bertekad untuk meningkatkan target penjualan hingga lebih dari dua kali lipat dalam 4 tahun.
Target tersebut realistis bakal tercapai. Bahkan, Indonesia berpeluang menjadi raja mebel dunia. Menteri Perdagangan, Muhammad Lutfi, Kamis (13/3) mengatakan, Indonesia sebenarnya memiliki potensi sangat besar untuk merajai pasar mebel dunia. Sayangnya, kapasitas industri furniture RI hanya setara dengan seperempat kapasitas Vietnam dan 1% pasar mebel dunia.
Guna mengejar ketinggalan dari negara ASEAN lain, Indonesia menargetkan kenaikan ekspor furniture selaku produk industri andalan pada level USD 5 miliar dalam 5 tahun ke depan. Lutfi mengakui Indonesia masih saja terbelakang dalam penguasaan pasar furniture. Hal itu, menandakan ada sesuatu yang salah dalam sistem pengelolaan industri andalan negara tersebut.
Sumber Tulisan : Business News, Jumat 14 Maret 2014
Foto : http://img.antaranews.com |