Ekspor Nonmigas Harus Dapat Topang Pertumbuhan Ekonomi - 14 Mar 2014
Ekspor nonmigas harus berkesinambungan, karena pada dasarnya ekspor nonmigas harus cukup kuat untuk menopang pertumbuhan ekonomi Indonesia. Di satu sisi berfluktuasinya harga komoditi yang volatile, sudah tidak bisa lagi diandalkan Indonesia lagi, khususnya untuk komoditi di bidang pertanian dan pertambangan. Menurut Wakil Menteri Keuangan Bambang Brodjonegoro di sela-sela penyelenggaraan Rapat Kerja (Raker) Kementerian Perdagangan tahun 2014, Rabu (12/3), kalau akan mengarah menjadi negara industri tangguh setelah 2025, maka ekspor harus lebih diarahan pada produk manufaktur.
“Komposisi barang ekspor Indonesia harus diubah, sehingga tidak lagi mengekspor barang mentah. Indonesia juga masih menjadi negara yang padat karya (labour intensive). Ini tentu tidak salah, tetapi di satu sisi Indonesia harus bersaing dengan Bangladesh dan Myanmar karena upah buruhnya relative murah. Itu sebabnya Indonesia sebenarnya sudah tidak lagi menjadi negara yang industrinya padat karya (labour insentive). Namun demikian kalau berada pada posisi sebagai negara padat teknologi, Indonesia harus berhadapan dengan Korea Selatan dan Jepang yang amat menguasai bidang industri elektronik,” tuturnya.
Karena itu Indonesia harus mampu menjadi negara yang berorientasi pada resource base industrialization. Artinya dengan kelebihan di bidang daya saing yang orientasinya sumber daya alam, termasuk sektor pangan dan pertenakan akan menjadi kunci keunggulan kita bersaing di pasar internasional. Tahun ini juga menurut Bambang Brodjonegoro, menjadi tantangan bagaimana kekuatan ekspor manufaktur tetap jalan.
Sementara itu Menteri Perdagangan RI, Muhammad Lutfi saat membuka raker mengemukakan arti strategis raker ini bagi kesiapan sektor perdagangan Indonesia menghadapi persaingan yang sangat ketat dalam perkembangan perekonomian dunia yang sangat cepat. Beberapa isu penting dibahas seperti perhatian terhadap peningkatan ekspor stabilisasi harga bahan pokok, konsumen cerdas, diplomasi perdagangan internasional, Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) 2015, jelas Lutfi pada saat menyampaikan sambutannya.
Sumber Tulisan : Business News, Jumat 14 Maret 2014
Foto : http://bimg.antaranews.com |