Hadapi Pasar Bebas, Birokrasi Indonesia Harus Tangguh - 18 Mar 2014
Pemerintah bertekad akan terus memperkuat daya saing nasional, terutama dalam menyongsong berlakunya ASEAN Economy Community (AEC) pada tahun 2015. Sekalipun telah berhasil menaikkan peningkatan daya saing Indonesia dari peringkat 50 menjadi 38, sebagaimana laporan dari World Economic Forum (WEF), yang berjudul “Global Competitiveness Report 2013-2014”. Menjelang berlakunya AEC, Indonesia akan berkompetisi di segala lini dari mulai persaingan mendapatkan investasi, kualitas dan harga jual produk ekspor, pasar tenaga kerja, kualitas infrastruktur dan regulasi yang pro-investasi dengan sejumlah negara di ASEAN.
Saat ini posisi daya saing Indonesia masih di bawah Thailand (37), Singapura (2), dan Malaysia (24). Karena itu, peran dan kontribusi dari semua pihak baik pemerintah pusat-daerah, BUMN, swasta nasional, serikat pekerja, perguruan tinggi dan stakeholder lainnya sangat dibutuhkan. Tantangan memperbaiki dan meningkatkan daya saing juga tercemin dari peringkat kemudahan berbisnis (doing business) yang dilakukan oleh International Finance Corporation (IFC). Sejumlah catatan tentang kemudahan memulai berbisnis, pendaftaran property, kemudahan memperoleh listrik, kemudahan memperoleh kredit, serta kemudahan pembayaran pajak, harus menjadi perhatian pemerintah.
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan-RB), Azwar Abubakar, (Jumat, 14/3) menilai, untuk menyambut AEC 2015 dibutuhkan birokrasi yang kuat dan tangguh serta masyarakat yang unggul. Abubakar menjelaskan, dalam reformasi birokrasi juga diatur bagaimana SDM menjadi manajemen yang profesional.
Menurut dia, birokrat yang bersih tentu mampu melayani masyarakat. Tanpa hal itu, Indonesia akan tertinggal. Menurut dia, akan ada tiga juta kebutuhan pekerjaan, terutama dalam mengahadapi MEA 2015. Hal ini merupakan peluang yang baik untuk memperoleh pekerjaan. Abubakar mengatakan pemerintah akan membantu usaha kecil, menengah, dan besar karena mereka berpeluang mendapatkan pekerjaan terutama dalam menghadapi masyarakat ASEAN 2015.
Sumber Tulisan : Business News, Senin 17 Maret 2014 |