5 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Gakoptindo Akan Impor Kedelai Lagi Sebanyak 2.000 ton - 18 Mar 2014

Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) akan melakukan impor kedelai untuk kedua kalinya sebanyak 2.000 ton, yang masuk pada bulan April 2014. Kedelai impor tersebut akan didistribusikan kepada anggota Gakoptindo di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Bandung. Impor kedelai yang dilakukan Gakoptindo merupakan realisasi dari kuota impor kedelai sebanyak 125.000 ton yang diberikan Kementerian Perdagangan, namun Gakoptindo menargetkan tahun 2014 akan mengimpor kedelai sebanyak 30.000 ton.

Suhaeri salah satu pengurus Gakoptindo saat dihubungi Jumat (14/3) mengatakan, Gakoptindo melakukan impor kedelai yang pertama sebanyak 108,5 ton pada akhir bulan Januari 2014 yang lalu. Upaya Gakoptindo melakukan impor kedelai diharapkan merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan para produsen tempe dan tahu di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 1,5 juta orang. Langkah awal Gakoptindo melakukan impor kedelai memberikan dampak positif terhadap perkembangan harga jual kedelai kepada pengrajin tempe dan tahu semakin stabil pada tingkat  harga Rp8.300-Rp8.400/kg. Bahkan beberapa minggu yang lalu harga kedelai yang dibeli pengrajin tempe dan tahu sempet turun sekitar Rp50-100/kg.

Tidak terjadi gejolak harga kedelai di pengrajin tempe dan tahu membuat para pengrajin bekerja lebih tenang. Kondisi pasar kedelai yang stabil tersebut ke depan hendaknya dapat dipertahankan. Penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga dan penyaluran kedelai supaya segera dilaksanakan dengan melakukan impor kedelai dan membeli kedelai produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu. Namun ketergantungan impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri nampaknya masih tetap tinggi, karena produksi kedelai lokal bertendesi menurun.





Sumber Tulisan : Business News, Senin 17 Maret 2014