Gakoptindo Akan Impor Kedelai Lagi Sebanyak 2.000 ton - 18 Mar 2014
Gakoptindo (Gabungan Koperasi Produsen Tempe Tahu Indonesia) akan melakukan impor kedelai untuk kedua kalinya sebanyak 2.000 ton, yang masuk pada bulan April 2014. Kedelai impor tersebut akan didistribusikan kepada anggota Gakoptindo di wilayah Jabodetabek, Banten, dan Bandung. Impor kedelai yang dilakukan Gakoptindo merupakan realisasi dari kuota impor kedelai sebanyak 125.000 ton yang diberikan Kementerian Perdagangan, namun Gakoptindo menargetkan tahun 2014 akan mengimpor kedelai sebanyak 30.000 ton.
Suhaeri salah satu pengurus Gakoptindo saat dihubungi Jumat (14/3) mengatakan, Gakoptindo melakukan impor kedelai yang pertama sebanyak 108,5 ton pada akhir bulan Januari 2014 yang lalu. Upaya Gakoptindo melakukan impor kedelai diharapkan merupakan langkah awal untuk meningkatkan kesejahteraan para produsen tempe dan tahu di Indonesia yang jumlahnya lebih dari 1,5 juta orang. Langkah awal Gakoptindo melakukan impor kedelai memberikan dampak positif terhadap perkembangan harga jual kedelai kepada pengrajin tempe dan tahu semakin stabil pada tingkat harga Rp8.300-Rp8.400/kg. Bahkan beberapa minggu yang lalu harga kedelai yang dibeli pengrajin tempe dan tahu sempet turun sekitar Rp50-100/kg.
Tidak terjadi gejolak harga kedelai di pengrajin tempe dan tahu membuat para pengrajin bekerja lebih tenang. Kondisi pasar kedelai yang stabil tersebut ke depan hendaknya dapat dipertahankan. Penugasan pemerintah kepada Perum Bulog untuk melakukan stabilisasi harga dan penyaluran kedelai supaya segera dilaksanakan dengan melakukan impor kedelai dan membeli kedelai produksi dalam negeri untuk memenuhi kebutuhan pengrajin tempe dan tahu. Namun ketergantungan impor kedelai untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri nampaknya masih tetap tinggi, karena produksi kedelai lokal bertendesi menurun.
Sumber Tulisan : Business News, Senin 17 Maret 2014 |