6 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 

Anomali Cuaca Dongkrak Nilai Ekspor - 18 Mar 2014

JAKARTA – Cuaca buruk yang melanda sebagian negara penghasil kelapa sawit terbesar di dunia membawa berkah bagi Indonesia karena berujung pada kenaikan nilai ekspor produk CPO dan turunnya pada Februari 2014.

Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (Gapki) dalam laporan terbarunya mengungkapkan volume ekspor CPO dan turunnya bulan lalu menembus lebih dari 1,58 juta ton atau naik 13% dari ekspor Januari yang mencapai 1,57 juta ton.

“Naiknya ekspor CPO dan turunnya asal Indonesia disebabkan oleh meningkatnya permintaan dari negara tujuan ekspor utama, kecuali China,” jelas Direktur Eksekutif Gapki Fadhil Hasan, Senin (17/3).

Penjualan CPO ke India dilaporkan naik 20% menjadi 313.000 ton pada Februari dari 261.000 ton bulan sebelumnya. Ekspor ke Bangladesh juga naik 122% menjadi 91.000 ton dari 41.000 ton. Ekspor ke Uni Eropa dan Amerika Serikat meleset masing-masing 13% dan 30%.

Disisi lain, pengiriman CPO ke China anjlok 12% menjadi 254.000 ton pada Februari dari 287.000 bulan sebelumnya. Penyebabnya menurut Gapki, akibat pasokan minyak nabati yang tinggi di Negeri Panda karena akumulasi dari impor kedelar, CPO, dan minyak bunga matahari pada Januari.

Harga CPO pada Februari bergerak pada kisaran US$863-US$965 per ton dengan harga rerata pada level US$903/ton, atau naik 4% dibandingkan dengan harga rerata Januari pada level US$865/ton.




Sumber Tulisan : Bisnis Indonesia, Selasa 18 Maret 2014

Foto : http://img.bisnis.com