19 Mei 2024
Home
×
Login Area
Tentang LKK
Struktur Organisasi
Keanggotaan
Program & Layanan
Agenda Kegiatan
HS CODE & Tarif Pabean
Peta Logistik
Tips
Peraturan Pemerintah
×
User ID/Email

Password

Register    Forgot Password
×
Operator/Agency/vessel name/voyage
Jadwal Kapal
Port Asal :
Port Tujuan :
 
×

PENDAFTARAN
No KADIN
Perusahaan*
Alamat *
 
*
Kode Pos
Telepon *
HP/Seluler
Fax
Email
Website
Pimpinan
Jabatan
Personal Kontak
Bidang Usaha
Produk/Jasa *
Merek
ISIAN DATA KEANGGOTAAN ONLINE**)
Email
Nama lengkap
Password
Retype Password
Code ==> Verify

*) Wajib diisi
**) Diisi jika menghendaki keanggotaan Online.

×

Reset Password!

*)


*) Alamat email sesuai dengan yang tercantum di profil Account.
×

 
LKK KADIN DKI JAKARTA
FREE CONSULTATION, REGISTER NOW !
Supported by
KADIN DKI JAKARTA
 


BERITA
Berita lainnya | << Prev 1 ... 108 109 110 111 112 113 114 ... 146 Next >>


Pelindo III Alokasikan Rp170 Miliar di Benoa - 09 Dec 2013
SURABAYA – PT Pelabuhan Indonesia III menganggarkan dana Rp170 miliar untuk pembenahan dan peningkatan fasilitas Pelabuhan Benoa, bali.

Kepala Humas PT Pelabuhan Indonesia (Pelindo) III Edi Priyanto mengatakan dana itu digunakan sejumlah pekerjaan seperti penguatan dermaga selatan dan timur dengan nilai Rp100 miliar.

Selain itu, lanjutnya, pembangunan terminal domestik yang menelan investasi Rp8 miliar, pembuatan ponton untuk kapal pesiar kecil Rp2 miliar serta mengeruk cekungan (turning basin) hingga kedalaman 12 meter dengan nilai proyek Rp60 miliar.

Edi menuturkan peningkatan fasilitas bertujuan mendukung layanan bagi kapal pesiar. “Pada Desember 2013 ini direncanakan sembilan kapal pesiar akan bersandar di Pelabuhan Benoa,”...

Mulai 12 Januari 2014, Ekspor Bahan Mentah Mineral, Dilarang ! - 09 Dec 2013
Sesuai dengan amanat Undang-Undang No. 4 Tahun 2009 Tentang Pertambangan Mineral Dan Batubara, pemerintah akan menjalankan kebijakan penghentian semua ekspor bahan mentah mineral untuk selanjutnya dilakukan pemurnian didalam negeri untuk meningkatkan nilai tambah produk mineral. Kebijakan yang didukung seluruh fraksi Komisi VII DPR RI ini akan dilaksanakan tanpa terkecuali dan mulai berlaku tanggal 12 Januari 2014.

“Lima tahun sejak tahun 2009, ekspor mineral harus dikendalikan dan harus membuat smelter. Tujuan dari undang-undang itu sangat mulia agar mineral mentah jangan diekspor, yang dulu awal-awal jadi Menteri ESDM saya katakan jangan mengekspor tanah air,” ujar Menteri ESDM usai Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR RI.

Pasal 103 ayat (1) jo....

Pelaku Usaha Diminta Mempersiapkan diri Hadapi AEC 2015 - 09 Dec 2013
Waktu terus bergulir. Tak terasa, sudah mendekati tahun 2015. Berarti, tinggal tersisa sekitar satu tahun lagi pemberlakuan masyarakat ekonomi ASEAN atau ASEAN Economic Community (AEC) 2015. Bagaimana kesiapan industri nasional dalam rangka menghadapi pemberlakuan itu? Apakah industri Tanah Air sudah siap? Memang banyak pro-kontra dari berbagai kalangan merespons upaya penyatuan kegiatan ekonomi di kawasan Asia Tenggara itu. Sebagian pihak ada yang mengaku siap, tetapi ada pula yang jauh dari kata siap karena berbagai faktor.

AEC 2015 diakui atau tidak menjadi tantangan bagi industri nasional. Siapkah industri dan masyarakat Indonesia menghadapi derasnya era pasar bebas ASEAN, dimana tidak menutup kemungkinan selain barang juga orang asing akan masuk mengisi peluang pasar...

Ekspor Bijih Tambang Dilarang - 06 Dec 2013
JAKARTA – Usulan agar produk tambang tertentu memperoleh fasilitas relaksasi ekspor bijih dan konsentrat, akhirnya kandas. Sebanyak tujuh fraksi di Komisi VII DPR menolak dengan tegas usulan tersebut. Mereka meminta agar UU No. 4/2009 tetap berlaku per 12 Januari 2014.

Di sisi lain, imbas dari rencana implementasi regulasi terhadap sektor mineral dan batu bara bisa dipastikan akan menggerus margin laba para emiten yang tidak memiliki fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter).

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik mengakui pemerintah memang mengusulkan agar pengusaha kecil bisa memperoleh pengecualian.

Pengecualian itu diberikan dengan syarat perusahaan telah melakukan studi kelayakan pengolahan dan pemurnian serta telah...

Porsi Ekspor Ditargetkan Naik 20% - 06 Dec 2013
BALIKPAPAN – Kementerian Koperasi dan UMKM menargetkan porsi ekspor produk hasil usaha kecil dan menengah bisa mencapai 20% dari total nilai ekspor pada 2015.

Asisten Deputi Urusan Penelitian Koperasi Kementerian Koperasi dan UMKM Syamsuddin mengatakan saat ini porsi produk UMKM berkisar 17%-18% dari total nilai ekspor yang berdasarkan data BPS hingga September 2013 mencapai US$133,95 juta. Sebagian besar produk UMKM berorientasi ekspor tersebut merupakan barang kerajinan seperti alas kaki, kerajinan kulit, dan spareparts elektronik.

“Kami harap pada 2015 minimal porsi ekspor produk UMKM sebesar 20% agar pasar dalam negeri tidak banyak dibanjiri produk impor,” ujarnya kepada wartawan, Kamis (5/12).

Selain barang kerajinan, Syamsuddin...

Atasi Defisit Transaksi Berjalan, Pajak Penghasilan Barang Impor Pasal 22 Direvisi - 06 Dec 2013
Menteri Keuangan, Chatib Basri mengatakan, akan mengeluarkan aturan baru guna meredam pelemahan nilai tukar rupiah yang disebabkan oleh defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit/CAD). Peraturan Menteri Keuangan (PMK) yang akan dikeluarkan tersebut, merupakan revisi atas Pajak Penghasilan (PPh) barang impor pasal 22, serta penerbitan aturan Kemudahan Impor Tujuan Ekspor (KITE). “Minggu ini dikeluarkan jadi mestinya besok,” ungkap Chatib usai hadiri seminar Internasional, di Gedung Djuanda Kemenkeu, kamis (5/12).

Pada revisi PPh 22, pajak akan disetarakan menjadi 75% dari yang sekarang rata-rata hanya 2,5%. Pajak ditujukan untuk barang impor yang konsumsinya paling tinggi dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ketentuan ini tidak berlaku untuk impor pangan....

Impor Bahan Baku Mamin Kian Membengkak - 06 Dec 2013
Beban industri makanan dan minuman (mamin) makin berat, menyusul kenaikkan harga berbagai komponen bahan baku serta kenaikkan upah buruh dan energi. Kalangan industri makanan dan minuman memprediksi impor bahan baku makanan dan minuman bakal kian membengkak seiring pertumbuhan permintaan pasar domestik terhadap produk makanan serta minuman.

Adhi S Lukman, Ketua Umum Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Imdonesia (Gapmmi), di jakarta (Rabu, 4/12). Mengatakan kenaikkan nilai impor bahan baku makanan ini memang terpaksa ditempuh oleh para pebisnis. Pasalnya, beberapa jenis bahan baku makanan masih belum bisa dipasok dari pasar domestik. Menurut dia, ketergantungan industri makanan terhadap bahan baku impor makin tinggi karena pasokan lokal nyaris stagnan. “Kami kira...

Usaha Logistik Diminta Bentuk Konsorsium - 06 Dec 2013
JAKARTA – Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia mendorong perusahaan anggotanya membentuk konsorsium dalam rangka meningkatkan penetrasi pasar ke negara anggota Asean.

Ketua Asosiasi Logistik dan Forwarder Indonesia (ALFI) DKI Jakarta Sofian Pane mengatakan pemain logistik nasional perlu memperkuat jaringan usaha yakni dengan melakukan konsorsium serta mengamankan bisnis jasa pengurusan transportasi (JPT) antarpulau atau domestik menjelang implementasi Asean Economic Community (AEC) 2015.

“Konsorsium merupakan salah satu cara memperkuat keberadaan pemain lokal dalam menghadapi gencarnya asing yang merambah bisnis logistik di Tanah Air,” ujarnya kepada Bisnis disela-sela Rapat Pimpinan Wilayah (Rapimwil) ke-5 DPW ALFI DKI Jakarta, rabu...

Pelabuhan Cilamaya Terkendala Akses - 06 Dec 2013
JAKARTA – Proyek pembangunan Pelabuhan Cilamaya, Karawang, Jawa Barat sebagai penopang Pelabuhan Tanjung Priok Jakarta masih terkendala akses jalan dari dan menuju proyek tersebut.

Direktur Penataan Ruang Nasional Ditjen Penataan Ruang Kementerian Pekerjaan Umum Iman Soedradjat mengatakan kendala itu merupakan temuan lapangan atas proyek prioritas nasional itu.

“Yang saya tahu jalan atau akses dari jalan tol ke Cilamaya itu persoalannya. Jalannya di atas lahan pertanian berlumpur, ya itu masuknya urusan Kementerian Pertanian,” katanya kepada Bisnis, Senin (2/12).

Menurutnya, masalah akses jalan menuju lokasi Pelabuhan Cilamaya sangat krusial karena merupakan kawasan pertanian berlumpur.

Dia juga menyatakan proyek Pelabuhan...

Impor Masih Sulit Ditekan - 05 Dec 2013
JAKARTA – Pemerintah menyatakan impor mesin perkakas di Indonesia masih sangat tinggi dan masih sulit ditekan karena pengembangan industri serupa di dalam negeri masih sangat minim.

Direktur Industri Permesinan dan Alat Mesin Pertanian Kementerian Perindustrian Teddy Caster Sianturi mengatakan industri dalam negeri belum mampu memproduksi mesin perkakas dan menyubstitusi produk-produk impor.

Pada sisi lain, permintaan mesin perkakas cukup banyak. Dia menjelaskan mesin perkakas kerap digunakan oleh pelaku industri seperti barang konsumsi, komponen penerbangan, komponen otomotif, alat-alat pertahanan dan lainnya.

“Sebenarnya Indonesia merupakan pasar yang bagus untuk mengembangkan produksi mesin perkakas. Namun, kebutuhan mesin masih...

Produsen Lega, Ekspansi Jalan Terus - 05 Dec 2013
JAKARTA – Pemerintah akhirnya mengeluarkan beleid mengenai pembatasan impor semen yang selama ini tidak dipublikasikan, bahkan cenderung ditutup-tutupi. Dengan berlakunya aturan ini, diperkirakan semakin banyak produsen semen yang berekspansi.

Ketua Umum Asosiasi Semen Indonesia (ASI) Widodo Santoso mengaku sudah menanti-nanti aturan ini sejak lama. Pasalnya, impor semen yang terus meningkat setiap tahun diperkirakan cukup membuat produsen dalam negeri menekan produksi lantaran tidak akan terserap.

“Kalau sudah keluar kami bersyukur. Saya belum mau mengatakan dulu apakah itu bisa substitusi ke domestik atau tidak. Yang pasti, ini bisa membuat produsen semen lebih giat berekspansi karena pasar dalam negeri semakin luas,” katanya, Rabu (4/12).

Ongkos Pelabuhan Didesak Pakai Rupiah - 04 Dec 2013
JAKARTA – Kalangan importir kembali mendesak pemerintah menyeragamkan pembayaran kegiatan jasa kepelabuhanan menggunakan mata uang rupiah menyusul penguatan mata uang dolar AS akhir-akhir ini.

Ketua Kepelabuhanan dan Kepabeanan DPP Gabungan Importir Nasional Seluruh Indonesia (GINSI) Erwin Taufan mengatakan kebutuhan mata uang dolar AS untuk pembayaran jasa kepelabuhanan sangat tinggi apalagi terdapat 25.000 perusahaan importir di seluruh Indonesia.

“Sudah jelas itu yang namanya terminal handling charges maupun container handling charges di pelabuhan kita kan menggunakan dolar AS. Belum lagi biaya survey barang impor juga ada yang menariknya kepada Bisnis, Senin (2/12).

Dia prihatin pelemahan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS berpengaruh...

Pasokan Ke Lokal Susut 25% - 04 Dec 2013
JAKARTA – Pasokan udang vaname untuk pasar dalam negeri menyusut 25% lantaran tingginya minat ekspor dan penurunan daya beli lokal seiring melonjaknya harga udang.

Direktur Pemasaran Dalam Negeri Kementerian Kelautan dan Perikanan Sadullah Muhdi mengatakan udang vaname merupakan komoditas budidaya perikanan yang berorientasi pasar ekspor.

Namun tingginya harga udang di pasar global, penguatan nilai tukar dolar Amerika Serikat, dan penurunan pasokan global sekitar 300.000 ton akibat wabah early mortality syndrome (EMS) dibeberapa negara produsen membuat eksportir udang Indonesia cenderung menggenjot eksportasi.

“Di pasar dalam negeri ada penurunan pasokan 25% karena dialihkan ke ekspor,” kata Sadullah, dalam Simposium Pangan Nasional...

Kinerja Ekspor Tertolong Depresiasi Rupiah - 04 Dec 2013
JAKARTA – Pelemah mata uang rupiah terhadap dolar Amerika Serikat belakangan ini diperkirakan akan menopang kinerja ekspor impor sampai akhir tahun.

“Melemahnya rupiah terhadap dolar AS menguntungkan ekspor kita baik dari segi nilai maupun volume. Produk ekspor kita dibayar dengan dolar sehingga nilai ekspornya meningkat. Di sisi lain, karena harganya yang cenderung tinggi, eksportir berlomba-lomba meningkatkan volume ekspor,” ujar Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Suryadi Sasmita, Senin (2/12).

Kendati demikian, menurutnya, hanya produk-produk ekspor yang mengandalkan bahan baku dalam negeri yang diuntungkan dari kondisi tersebut. Untuk sebagian besar produk manufaktur yang mengandalkan bahan baku dari luar negeri, kondisi...

Surplus Terus Dijaga - 04 Dec 2013
JAKARTA – Pemerintah menyatakan akan terus menjaga tren surplus neraca perdagangan guna mengamankan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.

Badan Pusat Statistik (BPS) Senin (2/12) mengumumkan neraca perdagangan Oktober surplus US$ 42,4 juta yang merupakan ketiga kalinya sepanjang 2013 dan memberikan sentiment positif di pasar keuangan.

Menteri Keuangan M.Chatib Basri mengatakan perbaikan neraca perdagangan Oktober tidak terlepas dari kombinasi perbaikan ekonomi di Amerika Serikat, pemulihan harga, dan efektifnya paket kebijakan pemerintah.

“Saya katakan berkali-kali, selama current account deficit di-address dengan baik, itu akan berpengaruh terhadap penguatan rupiah,” ujarnya.

Pemerintah, lanjutnya, akan menjaga...

<< Prev